Andai Latih Milan Rangnick Bakal Depak Ibrahimovic, Masih Tersinggung Nih?

Baca Juga

MATA INDONESIA, MILAN – Ralf Rangnick takkan mempertahankan Zlatan Ibrahimovic andai dipercaya melatih AC Milan. Apakah Rangnick masih tersinggung dengan ucapan Ibrahimovic?

Milan sempat santer diberitakan akan dilatih Rangnick. Tapi, pada akhirnya isu tersebut tak jadi terealisasi. Rossoneri cukup puas dengan kinerja Stefani Pioli yang mampu membawa timnya lolos ke kompetisi Eropa.

Padahal, negosiasi Milan dengan Rangnick cukup panjang. Manajemen Milan akhirnya memilih memperpanjang kontrak Pioli.

“Saya dikontak Milan akhir Oktober ketika mereka di posisi hanya unggul tiga poin dari tim di zona degradasi. Milan tim terbaik pasca-Serie A dilanjutkan kembali. Jadi, Pioli pantas dipertahankan,” ujar Rangnick, dikutip dari Football Italia, Jumat 21 Agustus 2020.

Milan sedang mati-matian berusaha memperpanjang kontrak Ibrahimovic yang tampil apik sejak direkrut pada Januari. Andai jadi melatih Milan, Rangnick justru mendepak Ibrahimovic.

Ada kemungkinan Rangnick masih tersinggung dengan ucapan Ibrahimovic beberapa waktu lalu ketika Rangnick santer diberitakan akan melatih Milan. Saat itu Ibrahimovic menyebut tak mengenal sosok Rangnick.

“Bukan gaya saya untuk fokus pada pemain berusia 38 tahun. Bukan karena talenta, tapi karena saya lebih memilih menciptakan nilai dan mengembangkan bakat muda,” katanya.

“Sedikit tak masuk akal bagi saya mengandalkan Ibrahimovic, tapi ini hanya pandangan saya, bukan berarti benar atau salah. Ketika Ibra mengatakan tak mengenal saya, dia tidak salah. Saya tak pernah bertemu dengannya,” tegasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini