MATA INDONESIA, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) terus mengirimkan bantuan militer kepada Ukraina, seiring dengan meningkatnya ancaman perang dari Rusia. Sebelumnya, AS mengirimkan enam pesawat dengan membawa 84 ton amunisi senjata.
Kini, AS dilaporkan akan mengirim hampir 3,000 tentara tambahan ke Polandia dan Rumania guna melindungi Eropa Timur dari potensi limpahan atas pengerahan pasukan Rusia di dekat Ukraina, demikian pernyataan pejabat AS.
Rusia telah berulang kali membantah rencana untuk menyerang Ukraina. Namun, Moskow tetap tak menarik ratusan ribu pasukan yang telah mereka kerahkan di dekat perbatasan Ukraina dan bahkan mengirimkan pasokan darah.
Moskow juga mengatakan akan mengambil tindakan militer yang tidak ditentukan jika tuntutannya tidak dipenuhi, termasuk janji NATO untuk tidak pernah mengakui Ukraina – negara bekas bagian Uni Soviet itu.
Skuadron Stryker yang terdiri dari sekitar 1.000 anggota layanan AS yang berbasis di Vilseck, Jerman, akan dikirim ke Rumania, kata Pentagon. Sementara sekitar 1.700 anggota layanan, terutama dari Divisi Lintas Udara ke-82, akan dikerahkan dari Fort Bragg, Carolina Utara, ke Polandia, dan 300 lagi akan pindah dari Fort Bragg ke Jerman.
“Selama Rusia bertindak agresif, kami akan memastikan kami dapat meyakinkan sekutu NATO kami dan Eropa Timur bahwa kami ada di sana,” kata Presiden Joe Biden, melansir Japan Times, Kamis, 3 Februari 2022.
Tujuannya, kata juru bicara Pentagon John Kirby, adalah untuk mengirim sinyal kuat kepada Putin dan terus terang, kepada dunia, bahwa NATO penting bagi AS dan penting bagi sekutu.
Menteri Pertahanan Polandia, Mariusz Blaszczak mengatakan penempatan AS adalah tanda solidaritas yang kuat. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga menyambutnya, dengan mengatakan tanggapan aliansi terhadap Rusia bersifat defensif dan proporsional.