Allahu Akbar, Pencarian Pesawat Pengangkut 1,7 Ton Beras di Papua Temukan Titik Terang

Baca Juga

MINEWS.ID, TIMIKA – Pencarian pesawat pengangkut 1,7 ton beras menemukan titik terang setelah pesawat pencari menemukan serpihan yang diduga dari jenis Twin Otter DHC6-400 milik PT Carpediem yang hilang kontak Rabu lalu.

Serpihan tersebut berhasil dilihat Pesawat CN 235/A1 2318 milik TNI AU dan awak helikopter PK-ZGM milik PT Freeport Indonesia.

Menurut catatan kru CN 235 TNI AU, serpihan tersebut ditemukan di tebing pegunungan sekitar 10 kilometer dari Kampung Mamontoga, Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika.

Sementara itu Komandan Pangkalan TNI AU Yohanes Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto belum bersedia memberi keterangan. Dia akan mengungkap semuanya setelah jelas jenis benda tersebut.

“Kami belum bisa memastikan, kami masih fokus mengirim tim ke sana untuk mengecek kembali. Namun, kondisi di titik temuan tertutup awan cukup tebal,” kata Sugeng, Minggu 22 September 2019.

Meski begitu, posko pencarian di Bandara Mozes Kilangin Timika sejak Minggu pagi telah menyiapkan puluhan personel Basarnas ditambah personel Brimob Mabes Polri lengkap dengan peralatan montenering. Mereka segera berangkat ke lokasi sasaran.

Namun hingga Minggu siang pengiriman pasukan pencari gabungan belum bisa dilaksanakan karena kondisi cuaca yang masih selalu diselimuti kabut tebal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini