Alhamdullilah! Tiba di Indonesia, Jamaah Umrah Negatif Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebanyak 55 orang jamaah umrah asal Indonesia yang sempat tertahan kepulangannya karena kebijakan lockdown di Arab Saudi terkait pandemi corona (Covid-19) akhirnya tiba di Indonesia. Mereka pun dipastikan tak terindikasi terjangkit wabah tersebut, usai melakukan pemeriksaan sesuai protokol kesehatan.

“Alhamdulillah, hasil pemeriksaan dengan pemeriksaan suhu badan dan wawancara, tidak ada jamaah yang terindikasi terinfeksi virus Covid 19,” ujar Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Noer Aliya Fitra lewat keterangan tertulisnya, Jumat 10 April 2020.

Sebelumnya rombongan tersebut tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, pada Jumat pukul 02.00 WIB dan langsung menjalani pemeriksaan. Noer mengatakan, pihaknya juga telah melakukan sampling rapid test pada beberapa orang dan tidak ditemukan orang terjangkit covid-19.

“Rapid test juga dilakukan secara sampling terhadap 18 orang penumpang yang berisiko tinggi. Alhamdulillah semua negatif covid-19,” katanya.

Sementara Kasi Identifikasi dan Penanganan Masalah Umrah Ali Machzumi mengatakan, rombongan jemaah umrah diterbangkan dengan Saudia Airlines SV 818. Para jemaah berasal dari berbagai daerah seperti Palembang, Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau.

“Hari ini juga [jamaah umrah] diterbangkan oleh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah menuju ke daerah masing-masing,” ujar Ali.

Para jamaah dibekali surat rekomendasi lulus pemeriksaan dan mereka tetap diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah selama minimal masa terlama inkubasi virus corona yaitu selama 14 hari.

Selain jemaah umrah, dalam penerbangan tersebut juga ada 34 tim penyedia layanan jemaah haji di Arab Saudi, Tenaga Kerja Indonesia (TKI), serta keluarga Warga Negara Indonesia di Arab Saudi. Sehingga tercatat total ada 336 penumpang yang kembali ke Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini