MATA INDONESIA, JAKARTA – Vaksin Covid19 dari Sinovac hampir dipastikan aman untuk digunakan karena hingga kini tidak ada relawan yang mengalami reaksi berat seperti pingsan setelah mendapat vaksin.
“Saya pikir sampai saat ini keamanannya masih bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil Sp AK MM, di Jakarta, Selasa 3 November 2020.
Selama proses uji klinis tidak ditemukan hal yang menakutkan pada relawan. Hanya demam sebentar namun hilang dua hari kemudian.
Relawan yang mengikuti uji tersebut juga dia laporkan berkurang 15 orang. Namun semuanya tidak berkaitan dengan penyakit Covid19.
Tujuh orang karena pindah ke luar kota Bandung sedangkan lainnya sakit yang tidak disebabkan oleh vaksin.
Kusnandi mengatakan 1.620 relawan sudah mendapatkan suntikan vaksin pertama, sedangkan 1.590-an relawan sudah diberikan dua kali suntikan vaksin.
Semua relawan yang sudah disuntik vaksin Covid19 tersebut akan dipantau selama enam bulan ini. Kusnandi menegaskan uji klinis fase 3 itu tidak dilakukan dengan terburu-buru.
Dia mengingatkan uji klinis vaksin tersebut bersifat multicenter karena dilakukan di beberapa negara termasuk Brasil dan Turki. Pemerintah Indonesia akan membandingkan hasil uji klinis vaksin Sinovac di Bandung, Jawa Barat dengan hasil uji klinis vaksin serupa di negara-negara lain.