Alhamdulillah, Indonesia Sudah Suntikkan 47 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah dilakukan pemerintah sejak 13 Januari 2021 di Istana Negara. Di mana orang yang pertama kali disuntik vaksin buatan Sinovac adalah Presiden Joko Widodo, disusul para pejabat, tokoh agama, organisasi profesi, serta perwakilan masyarakat.

Sampai 6 Juli 2021, tercatat sebanyak 47,7 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Pemerintah Indonesia menargetkan 1 juta hingga 2 juta dosis vaksin Covid-19 akan diberikan hingga Agustus.

“Guna mencegah laju penularan Covid-19 dan mencapai herd immunitu kita akan terus melakukan percepatan vaksinasi dan pada Juli 1 juta bahkan 1,5 juta, bahkan kita harapkan Agustus mencapai 2 juta,” ucap Staf Khusus Menko Perekonomian, Raden Pardede dalam diskusi virtual, Rabu, 7 Juli 202.

“Pemerintah sedang berusaha untuk mengakselerasi program vaksinasi sehingga per harinya pada Juli dapat mencapai 1 juta sampai 1,5 juta dosis sambil tetap menjaga ketersediaan vaksin,” sambungnya.

Berdasarkan roadmap vaksinasi Covid-19, Raden Pardede mengungkapkan bahwa pemerintah memiliki target meningkatkan dosis vaksinasi, yakni 1,5 juta dosis per hari pada Juli dan Agustus, 1,8 juta dosis per hari pada September, 1,8 juta dosis hingga 3 juta per hari pada Oktober, 2,8 juta sampai 3 juta dosis per hari pada November, dan 2,5 juta dosis per hari pada Desember.

Target ini tengah dicapai pemerintah demi mendapatkan status herd immunity untuk masyarakat Jabodetabek pada kuartal III tahun 2022, Jawa dan Bali pada akhir tahun 2021, dan seluruh masyarakata Tanah Air pada kuartal I tahun 2022.

Raden Pardede menambahkan, hadirnya virus corona varian baru, Delta –yang pertama teridentifikasi di India, membuat kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak. Dalam 30 hari tercatat 117,649 kasus, jumlah ini lebih tinggi dibanding varian Alpha atau varian yang pertama hadir di Kota Wuhan, Cina.

“Ini adalah mutasi virus baru yang unprecedented yang sama sekali kita tidak perhitungkan sebelumnya. Sebagai bagian dari penanganan kesehatan kita lakukan PPKM Mikro untuk non Jawa dan bali serta PPKM Darurat untuk Jawa dan Bali,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antisipasi Timbulnya Sebaran Antraks jelang Idul Adha, DPKH Gunungkidul bakal Inspeksi ke Pasar-pasar

Mata Indonesia, Gunung Kidul - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul telah merencanakan inspeksi kesehatan hewan ternak menjelang Hari Raya Idul Adha untuk mencegah penyebaran penyakit menular zoonosis, seperi antraks atau penyakit kuku dan mulut (PMK).
- Advertisement -

Baca berita yang ini