Alhamdulillah! Dua Orang Sembuh dari Virus Corona di Kalimantan Timur

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pasien sembuh dari virus corona terus bertambah, kali ini dua warga dari Kalimantan Timur. Hal itu setelah pasien melakukan dua kali pemeriksaan dan hasil specimen laboratorium terkonfirmasi negatif. Keseluruhan, kasus positif di Kalimantan Timur, menjadi 24 kasus setelah penambahan dua kasus baru.

“Hari ini, 2 pasien Covid-19 sembuh, di tengah keterbatasan yang kita alami,” kata Plt Kadinkes Kalimantan Timur Andi M Ishak, saat menggelar video conference bersama media, Sabtu 4 April 2020.

Ishak mengatakan, pasien pertama sembuh, adalah pasien perempuan usia 36 tahun, yang dirawat di RSUD AM Parikesit, Tenggarong, Kutai Kartanegara. Dia dinyatakan terkonfirmasi positif sejak 20 Maret 2020.

“Pasien ini masuk klaster KPU. Hasil pemeriksaan swab lanjutan 30 Maret dan 2 April, hasilnya negatif. Tidak ada lagi gejala, dan dokter nyatakan sembuh,” ujarnya.

Sementara, pasien kedua di Bontang seorang perempuan usia 24 tahun, terhubung dengan pasien yang sembuh di Kutai Kartanegara. Sebelumnya, dinyatakan positif 23 Maret. Dua kali hasil lab lanjutan, hasilnya negatif dan dinyatakan sembuh.

“Kedua pasien sembuh ini, sudah kita laporkan ke Kemenkes. Ini membuktikan, di Kalimantan Timur, bisa menyembuhkan pasien Covid-19,” katanya.

Namun demikian, di Kaltim hari ini, terjadi penambahan 2 pasien positif. Pertama, seorang warga Samarinda laki-laki usia 60 tahun. “Pasien ini masuk klaster Gowa Sulsel. Dari muncul keluhan 27 Maret hingga diisolasi di RSUD AW Syachranie Samarinda,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Ishak juga menyampaikan di Kalimantan Timur per hari ini, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 2.561 orang. Untuk penambahan pasien dalam pengawasan (PDP) total bertambah 5 kasus menjadi 218 kasus. Di mana, total positif 24 kasus, dan 63 orang masih menunggu hasil laboratorium.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini