MINEWS.ID, TIMIKA – Lebih dari seratus perantau, akhirnya bisa keluar dari Kota Wamena, Jum’at 27 September 2019 pagi. Mereka diangkut pesawat Hercules TNI AU mendarat di Bandara Mozes Kilangin Timika.
Komandan Lanud Yohanes Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto di Timika, Jumat, mengatakan pada Jumat pagi tercatat ada 187 orang perantau.
Dari jumlah itu 25 orang berrencana melanjutkan perjalanan ke Semarang, Jawa Tengah, 51 orang ke Biak dan 19 lainnya ke Makassar.
Untuk menampung mereka Lanud Timika menyiapkan posko dan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Mimika untuk menangani para pengungsi tersebut.
Alasannya, tidak semua perantau mengharapkan kembali ke Pulau Jawa. Beberapa dari mereka justru memilih tinggal di Timika, karena memiliki kerabat di kota itu.
Saat ini, para pengungsi tersebut mendapat pelayanan dari petugas Lanud Timika dan sejumlah organisasi kemasyarakatan seperti Baznas Tanggap Darurat Kabupaten Mimika. Letkol Sugeng mengakui masih banyak warga Wamena yang ingin mengungsi ke Timika.
Ketika terjadi aksi anarkis 23 September 2019, para perusuh menghabisi fasilitas para perantau yang umumnya berasal dari Sumatera Barat. Mereka membakar banyak toko dan bangunan lain yang digunakan para parantau mencari nafkah di Tanah Papua.
Banyak perantau yang tewas akibat ikut terbakar bersama tempat usahanya. Data terakhir jumlah korban tewas dari aksi anarkis Wamena 32 orang tewas.