MATA INDONESIA, JAKARTA-Tepat pukul 00.00 WIB, Sabtu 16 Juli 2022, 406 jemaah haji asal Indonesia, tiba dengan selamat di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Kedatangan mereka disambut dua menteri sekaligus, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Para menteri memberikan setangkai mawar, sebagai ucapan selamat datang kepada para jamaah haji.
“Assalamualaikum, semoga menjadi haji yang mabrur,” ujar Muhadjir.
Lalu, para jamaah tersebut pun ada yang melakukan sujud syukur saat tiba di Terminal 2F.
Seperti diketahui, jemaah haji yang tiba adalah asal Jawa Barat yang tiba dari Bandara King Abdulaziz (Jeddah), menggunakan maskapai Saudia nomor penerbangan SV 5630 dengan jumlah total penumpang 406 orang.
“Dihari yang sama, Bandara Minangkabau (Padang) menyambut kepulangan jemaah haji asal Sumatera Barat yang direncanakan mendarat dengan maskapai Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 3401 pada pukul 21.14 WIB, dari Bandara King Abdulaziz dengan jumlah total penumpang 393 orang,” ungkap Presdir AP II, Muhammad Awaluddin.
Pemerintah sebelumnya menyatakan akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19, dengan menyiapkan sistem skrining kesehatan berlapis. Hal ini menyusul kepulangan jemaah haji Indonesia ke tanah air setelah menjalani Rukun Islam kelima.
Adapun kepulangan jemaah haji Indonesia ke tanah air akan berlangsung hingga pertengahan Agustus 2022. Sehingga langkah antisipasi penularan Covid-19 mesti dilakukan.
“Skrining yang dimaksud adalah pengecekan suhu tubuh melalui thermal scanner dan thermal gun, pengecekan tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jemaah di Asrama Haji Debarkasi,” jelas Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (15/7/2022).
Reisa menjelaskan, apabila ditemukan jemaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes antigen. Jika hasilnya positif, akan dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat untuk kasus tanpa gejala atau gejala ringan.
“Sementara yang bergejala sedang atau berat akan dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19,” ujarnya.
Di sisi lain, menurut Reisa, bagi jemaah haji yang dinyatakan sehat saat kedatangan dan observasi, maka dapat kembali ke rumah. Namun, jemaah harus terus memantau kondisi kesehatannya selama 14 hari.