Alfamart dan Alfamidi Jualan Kantong Plasik Rp 5000 per Lembar

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Adanya kebijakan dari Asosiasi Pengusaha Ritel (Aprindo) yang memberlakukan kantong plastik berbayar di seluruh gerai ritelnya. Semua anggota asosiasi tersebut mulai menerapkan plastik berbayar sebesar Rp 200 per lembar.

Namun berbeda dengan Manajemen PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) bakal memberlakukan harga kantong plastik beragam mulai dari Rp 200-500 per lembar. Namun, penerapan tarif plastic itu akan disesuaikan dengan lokasi toko berada.

Sementara, Midi Utama Indonesia membawahi toko ritel Alfamidi. Direktur Sumber Alfaria Trijaya sekaligus Midi Utama Indonesia Solihin mengatakan bisa saja Alfamart dan Alfamidi di Depok mematok harga plastik Rp 200 per lembar.

Lalu, Alfamart dan Alfamidi di Jakarta memungut biaya Rp500 per lembar. “Karena kan penetapan Rp200 per lembar dari asosiasi itu minimal. Saya sih inginnya Rp5 ribu sampai Rp10 ribu sekalian biar tidak laku,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel (Aprindo) Roy Mandey mengatakan seluruh gerai ritel yang menjadi anggota asosiasi tersebut akan menerapkan plastik berbayar sebesar Rp 200 per lembar. Kebijakan ini dilakukan guna mananggulangi peningkatan jumlah sampah plastik yang belakangan ini semakin parah.

Namun, arahan dari Aprindo, disebut Solihin, akan dikembalikan lagi ke masing-masing kesiapan manajemen perusahaan ritel. Artinya, belum semua perusahaan akan menerapkan kebijakan plastik berbayar pada 1 Maret 2019.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini