MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan dirinya terbuka dan bersedia bekerja sama dengan Presiden Amerika Serikat berikutnya. Akan tetapi, hingga saat ini Putin belum juga memberikan selamat kepada Joe Biden yang memenangkan Pemilihan Presiden AS.
Putin beralasan, ia baru akan memberikan selamat hingga pemenangnya diputuskan secara resmi. Berdasarkan hasil penghitungan suara, Biden yang merupakan wakil dari Partai Demokrat meraih 306 electoral college, sedangkan sang petahana Donald Trump hanya mengumpulkan 232 electoral college.
“Kami hanya menunggu akhir dari konfrontasi politik internal (AS),” kata Putin, melansir Associated Press, Senin, 23 November 2020.
“Kami akan bekerja dengan siapa saja yang akan diberi kepercayaan rakyat Amerika. Tetapi siapa yang akan diberi kepercayan? Itu harus ditunjukkan oleh kebiasaan politik ketika salah satu pihak mengakui kemenangan pihak lain, atau hasil akhir pemilu dirangkum dengan cara yang sah dan ilegal,” sambung Putin.
Hubungan Moscow dengan Washington di bawah pemerintahan Presiden Trump sejatinya berada di titik terburuk. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dewan Urusan Internasional Rusia, Andrei Kortunov.
“Di bawa Trump, pada dasarnya semua pilar hubungan telah hancur. Kami mengalami perang diplomatik, kedua kedutaan menjadi seperti benteng yang terkepung. Dan diplomasi dalam arti digantikan oleh sanksi,” kata Kortunov belum lama ini.