MINEWS.ID, SORONG – Gejolak Papua belum reda, karena aksi menolak rasisme masih berlangsung hingga memblokade jalan serta membakar ban di sejumlah titik Kota Sorong. Kawasan itu menjadi kota mati.
Selasa 20 Agustus 2019 pagi hingga siang Kota Sorong sepi, padahal biasanya ramai dan macet. Kawasan pertokoan di Jalan Ahmad Yani Kota juga sepi karena sebagian toko tutup.
Hampir tidak ada kendaraan yang melintas di jalan-jalan kota itu karena beberapa ruasnya di blokade massa.
Seperti dilansir antara jalan-jalan yang diblokade adalah Jalan Kawasan Jupiter, Sorpus, Aspen, dan depan toko Thio.
Menurut Agus warga Sorpus bahwa aksi hari ini mendesak pemerintah secepatnya menyelesaikan masalah mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang agar mereka dapat kuliah secara baik.
Wali Kota Sorong Lambert Jitmau yang memberikan keterangan terpisah, meminta warga setempat menahan diri dan tidak melakukan pengerusakan fasilitas umum. Dia mengharapkan masyarakat tidak terprovokasi dengan isu-isu yang akan mengakibatkan kekacauan berlanjut.
Hari ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertemu dengan elemen masyarakat Papua di Surabaya. Sementara sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Parawansa telah menyampaikan permintaan maafnya secara terbuka atas hal yang terjadi pada asrama mahasiswa Papua di Surabaya.