Akibat Kekeringan Mengerikan, 6 Jerapah Mati Kelaparan

Baca Juga

MATA INDONESIA, NAIROBI – Bencana kekeringan di Benua Afrika bukanlah hal baru. Namun, pemanasan global membuat benua tersebut dilanda kekeringan yang mengerikan.

Dalam sebuah foto yang diambil dari udara oleh seorang fotografer bernama Ed Ram menunjukkan dampak yang mengerikan akibat kekeringan yang melanda wilayah Kenya. Membuat manusia dan hewan kehilangan sumber air untuk kehidupan mereka.

Foto yang kini beredar luas di media sosial itu menunjukkan enam ekor jerapah yang terbaring tak berdaya. Hewan-hewan lemah ini diketahui tak lagi bernyawa usai berjuang mendapatkan makanan dan air.

Berdasarkan keterangan Getty Images, dalam kondisi yang sudah begitu lemah, keenam jerapah ini terjebak di lumpur. Para jerapah berupaya mencapai penampungan air terdekat, meski kondisi penampungan itu sejatinya telah mengering.

Bangkai enam jerapah itu selanjutnya dipindahkan ke pinggiran Desa Eyrib di Distrik Wajir, Kenya. Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada air waduk akibat bangkai jerapah.

Hewan bukan satu-satunya yang berisiko. Otoritas Manajemen Kekeringan negara itu memperkirakan bahwa sebanyak 2,1 juta warga Kenya menghadapi kelaparan karena kekeringan parah di separuh negara bagian.

PBB mengatakan bahwa sebanyak 2,9 juta warga Kenya sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Beberapa daerah di Kenya telah melaporkan curah hujan yang buruk dalam beberapa dekade terakhir.

“Sumber air untuk manusia dan ternak telah mengering, memaksa keluarga untuk berjalan jauh dan menciptakan ketegangan antar masyarakat, yang mengarah pada peningkatan konflik antar-komunal,” kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, melansir x99news.com

Secara terpisah, situs web Star News lokal melaporkan bahwa sebanyak 4.000 jerapah terancam punah akibat kekeringan parah yang melanda negara tersebut.

Ibrahim Ali dari Bor-Algi Giraffe Sanctuary mengatakan kepada Starr bahwa bertani di tepi sungai telah memperburuk situasi, yang mencegah satwa liar untuk minum.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini