Akhirnya PSG Hapus ‘Kutukan’ Perempatfinal Liga Champions

Baca Juga

MATA INDONESIA, LISBON – PSG mampu menghapus kutukan di Liga Champions dengan melaju ke semifinal. Ini menjadi yang pertama kali sejak 1995 atau 25 tahun.

PSG melangkah ke semifinal usai mengalahkan Atalanta 2-1, Kamis 13 Agustus 2020 dini hari WIB di Estadio da Luz. PSG harus bekerja keras meraih tiket semifinal.

Sempat tertinggal 0-1 melalui gol Mario Pasalic hingga menit ke-89, PSG baru bisa menyamakan skor menit ke-90 berkat gol Marquinhos. Dua menit berselang, PSG mencetak gol kemenangan melalui Eix Maxim Choupo-Moting.

Terakhir kali PSG lolos ke semifinal Liga Champions terjadi pada 1995. Setelah itu, laju paling jauh Les Parisiens paling mentok hingga perempatfinal. Pun demikian ketika mereka telah berubah menjadi klub kaya usai dibeli Nasser Al-Khelaifi. Bahkan, dalam dua musim terakhir mereka mentik di babak 16 besar.

“Kami akan merayakan malam ini, tapi besok sudah mulai memikirkan semifinal. Kami harus mengubah mentalitas pemain, tim, dan media karena semua orang meragukan PSG,” ujar Al-Khelaifi, dikutip dari Marca, Kamis 13 Agustus 2020.

“Ini hari spesial untuk kami. Saya sangat bangga dengan para pemain dan staf. Tak mudah bagi kami setelah Liuge 1 dihentikan,” katanya.

Di semifinal, PSG akan menghadapi pemenang antara RB Leipzig dan Atletico Madrid yang digelar dini hari WIB nanti.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Membongkar Hegemoni Digital: BEM Nusantara DIY Rumuskan Arah Gerakan Mahasiswa di Era AI

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi melakukan regenerasi kepemimpinan melalui rangkaian Seminar Nasional dan Temu Daerah yang berlangsung di Kampus Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) pada Jumat, 28 November 2025. Kegiatan bertema “Kepemimpinan Pemuda di Era AI: Membongkar Hegemoni Digital, Merumuskan Digital Resistance, dan Mengukur Kedaulatan Moral Gerakan Mahasiswa” ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan arah baru gerakan mahasiswa di tengah cepatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini