MATA INDONESIA, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau tolok ukur sejumlah perdagangan saham di BEI ditutup melemah pada Kamis, 19 Desember 2019. IHSG hanya mampu berada di level 6.249,93 atau terkoreksi 0,59 persen.
Analis Phintarco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, pelemahan IHSG sore ini masih dalam kondisi wajar.
“IHSG yang turun karena sudah menguat (rally) selama 4 hari berturut-turut dan hari ini wajar cenderung terkoreksi,†katanya, Kamis 19 Desember 2019.
Sementara rencana pemakzulan Trump, kata Valdy, belum signifikan efeknya, baik untuk regional maupun secara global.
“Pemakzulan ini baru tahap awal, karena ini baru di DPR, belum sampai Senat. DPR Amerika yang majority adalah demokrat, sedangkan Donald Trump dari republik. Sementara di senat majoritynya masih di repubik. Artinya Perjalanannya masih panjang. Jadi tidak terlalu berpengaruh.†ujarnya.
Secara terpisah Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, pelemahan rupiah juga dibayangi oleh hasil rapat gubernur Bank Indonesia (BI) siang tadi menahan suku bunga di level 5 persen.
“BI beralasan inflasi masih dalam kisaran target. BI juga melihat pergerakan rupiah masih stabil pada tahun depan dengan perkiraaan defisit transaksi berjalan di kisaran 2,7 persen dari PBD tahun ini dan 2,5 persen dan 3 persen di tahun depan,†katanya.
Sementara dari luar negeri, pelemahan IHSG dibayangi oleh kekhawatiran baru soal Brexit yang kemungkinan tidak ada kesepakatan. Selain itu, dipengaruhi oleh kesepakatan perdagangan AS-Cina yang belum ditandatangani. Hal ini membuat para pedagang berjuang untuk alasan menawar harga untuk aset berisiko.
“Selain itu, Bank of Japan dan Bank of England juga menahan suku bunganya meninggalkan pengaturan kebijakan moneter tidak berubah di tengah mencairnya ketegangan perdagangan,†ujarnya.
Sebagai informasi, sepanjang hari ini IHSG bergerak pada kisaran 6.235,84 hingga 6.274,38. Tercatat 180 saham bergerak menguat, 210 saham melemah dan 175 saham tidak bergerak sama sekali.
Salah satu penyebab melemahnya IHSG karena penurunan tajam dari sektor agrikultur sebesar 1,85 persen. Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pukul 16.10 WIB terpantau melemah 0,07 persen ke level Rp13.985 per dolar AS.
Total transaksi yang dilakukan investor sepanjang hari Rp 7,98 triliun dengan volume transaksi mencapai 17.040 miliar saham. (Fitria)