Agar PSBB Berhasil, Jokowi Naikkan Anggaran dan Luaskan Kartu Prakerja

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Untuk keberhasilan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Presiden Jokowi memutuskan menaikkan anggaran Kartu Prakerja dari Rp 10 Triliun menjadi Rp 20 Triliun. Bukan cuma para pencari kerja, tetapi kartu itu juga diperluas dan akan diberikan kepada pekerja informal dan pelaku usaha mikro dan kecil.

”Jumlah penerima manfaat menjadi 5,6 juta orang, terutama ini adalah untuk pekerja informal serta pelaku usaha mikro dan kecil yang terdampak Covid-19. Nilai manfaatnya adalah Rp 650.000-1.000.000 per bulan selama 4 bulan mendatang,” kata Presiden Jokowi yang dikutip Selasa 31 Maret 2020.

Kartu Prakerja itu sudah dirancang sejak 2019 dan baru bisa terwujud di APBN 2020. Tujuan awal Kartu Prakerja untuk meningkatkan produktivitas para pencari kerja, dengan inovasi implementasinya melalui platfrom (digital) bagi para pencari kerja terutama anak muda yang sedang bekerja atau korban PHK.

Target semula 2 juta orang tetapi karena wabah corona ini dinaikkan hampir tiga kali lipat.

Semula kartu itu diberikan kepada para pencari kerja yang memiliki akses reguler seperti pelatihan dan sertifikasi di LPK pemerintah (termasuk BLK), LPK sawasta, dan TC industri.

Selain itu juga memiliki akses digital pelatihan yang disediakan oleh swasta peserta memilih jenis pelatihan melalui platfrom digital, seperti GoJek, Tokopedia, Jobstreet, dan lain-lain).

Mereka harus freshgraduate sehingga bisa dilakukan penyesuaian keterampilan, pembekalan vokasi untuk bekerja sehingga mengurangi pengangguran.

Kartu itu juga semula diberikan kepada seseorang yang ingin beralih profesi, mereka yang di PHK atau berpotensi di PHK. Mereka juga diberikan ketrampilan vokasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini