Afghanistan Diguncang Gempa, Taliban Minta Bantuan Dunia Internasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, KABUL – Talibat meminta bantuan dunia internasional setelah Afghanistan dilanda gempa besar berkekuatan 6,1 magnitudo.

Lebih dari 1.000 orang dinyatakan tewas, sementara korban luka-luka mencapai 1.500 orang. Ada juga orang-orang yang tewas tertimbun reruntuhan bangunan.

Provinsi Paktika menjadi yang paling parah terkena dampak gempa. PBB berjuang keras menyediakan tempat penampungan darurat dan bantuan makanan. Upaya penyelamatan terhambat oleh hujan lebat dan kurangnya sumber daya.

Gempa bumi melanda sekitar 44km (27 mil) dari kota Khost dan getarannya terasa hingga ke Pakistan dan India. Gempa paling mematikan yang melanda negara itu dalam dua dekade terakhir merupakan tantangan besar bagi Taliban, gerakan Islam yang mendapatkan kembali kekuasaannya tahun lalu setelah pemerintah yang didukung Barat runtuh.

“Afghanistan berada di tengah krisis kemanusiaan dan ekonomi. Pemerintah secara finansial tidak dapat membantu orang-orang sejauh yang dibutuhkan,” kata pejabat senior Taliban, Abdul Qahar Balkhi, dikutip dari BBC, Kamis 23 Juni 2022.

“Bantuan itu perlu ditingkatkan ke tingkat yang sangat besar karena ini adalah gempa bumi dahsyat yang belum pernah dialami dalam beberapa dekade,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini