MATA INDONESIA, KABUL – Taliban memastikan Afghanistan bersih dari negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan gerilyawan Al Qaeda. Pernyataan ini hadir setelah ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom di kota timur Jalalabad.
Sejak merebut kekuasaan dari pemerintah dukungan Barat di Kabul pada pertengahan Agustus, Taliban menghadapi berbagai tekanan dari masyarakat internasional untuk melepaskan hubungan dengan Al Qaeda –kelompok yang berada di balik serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat (AS).
Pada saat yang sama, Taliban harus menghadapi serangkaian serangan yang diklaim oleh afiliasi Negara Islam ISIS, di mana mereka telah berkonflik selama beberapa tahun karena campuran perselisihan ekonomi dan ideologis.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid menolak tuduhan bahwa Al Qaeda mempertahankan kehadirannya di Afghanistan. Ia memastikan bahwa tidak akan ada serangan, baik dari Al Qaeda maupun ISIS.
“Kami tidak melihat siapa pun di Afghanistan yang ada hubungannya dengan al Qaeda. Kami berkomitmen pada fakta bahwa tidak akan ada bahaya bagi negara mana pun di Afghanistan,” katanya dalam konferensi pers di Kabul, melansir Reuters, Rabu, 22 September.
Taliban digulingkan dari kekuasaan oleh pasukan pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al Qaeda yang bertanggung jawab atas serangan 11 September.
Afiliasi Negara Islam Afghanistan, yang dikenal sebagai Negara Islam Khorasan (ISIS-K), setelah nama lama untuk wilayah tersebut, pertama kali muncul di Afghanistan timur tahun 2014 dan kemudian membuat terobosan ke daerah lain, terutama utara.
Beberapa tahun yang lalu, militer AS melaporan bahwa kelompok tersebut memiliki setidaknya 2.000 pejuang, meskipun beberapa pejabat Afghanistan pada saat itu memperkirakan jumlahnya lebih tinggi.
Kelompok ISIS-K memerangi pasukan asing pimpinan AS dan Taliban, untuk menguasai rute penyelundupan sementara juga tampaknya berusaha membangun kekhalifahan global.
Kelompok itu mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom di kota Jalalabad di Afghanistan timur akhir pekan lalu. ISIS-K juga mengklaim serangan bom bunuh diri di bandara Kabul bulan lalu yang menewaskan 13 tentara AS dan puluhan warga sipil Afghanistan yang berkerumun di luar gerbang bandara.
“ISIS yang ada di Irak dan Suriah tidak ada di sini. Namun, beberapa warga Afghanistan mungkin telah mengadopsi mentalitas ISIS, yang merupakan fenomena yang tidak didukung oleh rakyat,” katanya.
“Pasukan keamanan Imarah Islam siap dan akan menghentikan mereka,” tuntas Mujahid.