MATA INDONESIA, KUPANG – Beredar kabar mengenai peringatan dini gelombang tinggi di perairan yang berlaku mulai 13-15 Januari 2022. Setidaknya ada 5 perairan NTT yang mengalami kenaikan gelombang laut.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi.
“Ya, betul informasi tersebut kami yang release,” ujarnya ketika dihubungi minews.id, Jumat 14 Januari 2022.
Ia menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi sebagai dampak tidak langsung dari eks Siklon Tropis Tiffany yang saat ini berada di Australia bagian utara.
“Dampak tidak langsungnya juga berupa hujan yang saat ini mengguyur sebagian wilayah NTT,” katanya.
Ia menambahkan bahwa terkait peringatan dini ini, pihak sudah menyebarkan informasi tersebut ke stakeholder terkait seperti operator pelabuhan dan operator angkutan laut serta komunitas nelayan, termasuk media.
“Sebaiknya untuk aktivitas di laut, sesuaikan armada dengan kondisi gèlombang laut saat ini, jika tidak memungkinkan, sebaiknya ditunda dulu hingga kondisi laut kondusif,” ujarnya.
Sebelumnya beredar informasi bahwa gelombang laut dilaporkan akan melanda perairan utara Flores antara 2,5-4 meter, Selat Flores-Lamakera, serta Selat Alor-Pantar.
Sedangkan tinggi gelombang antara 4-5 meter diperkirakan terjadi di Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Kemudian ketinggian gelombang laut di periaran lainnya antara 1,2-2,5 masuk kategori sedang yakni Selat Sape, Selat Sumba, Laut Sawu bagian selatan, Selat Ombai, perairan utara Kupang-Rote dan Selat Wetar.
Gelombang laut ini berisiko tinggi terhadap nelayan dan kapal penumpang dan tongkang. Sedangkan kecepatan angin berkisar 8-25 knot di antara lain di periran utara Flores, dan 8-20 knot di perairan utara dan selatan Kupang hingga Pulau Rote.