MATA INDONESIA, JAKARTA – Ahli mikrobiologi banyak yang memiliki hipotesis varian baru hasil mutasi Virus SARS-Cov-2 penyebab covid19 dari luar negeri sulit berkembang di Indonesia karena memiliki varian lokal yang mampu menangkalnya.
Hal tersebut diungkapkan ahli mikrobiologi Indonesia, Riza Putranto Ph.D melalui pesan yang diterima Mata Indonesia News, Rabu 19 Mei 2021.
Hipotesis lain yang membuat varian virus tersebut tidak bisa berkembang di Indonesia adalah faktor geografis negara kita.
“Namun, hipotesa tetaplah hipotesa sampai kajian ilmiah membuktikannya. Yang kita tahu varian-varian lokal Indonesia masih terus ditularkan dari satu individu ke individu lainnya,” ujar Riza.
Hingga 18 Mei 2021 menurut Riza, data GISAID mencatat tiga varian SARS-Cov-2 dominan yang diketahui berkembang dari Indonesia.
Ketiganya adalah B.1.459 dengan empat mutasi salah satunya D614G, lalu B.1.470 juga dengan empat mutasi salah satunya pun dengan kode D614G dan terakhir adalah B.1.466.2 dengan tujuh mutasi dua diantaranya N439K dan D614G.
Ketiganya kini masih dipelajari kecepatan penularan, peningkatan gejala serta penurunan efikasi antibodi ketiganya.