Ada Corona, Pekan Olahraga Bali 2021 Ditunda

Baca Juga

MATA INDONESIA, DENPASAR – Wabah corona (covid-19) yang melanda tanah air membuat sejumlah kegiatan publik terhambat. Dunia olahraga pun tak bisa berjalan maksimal. Demikian pula dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali di tahun 2021.

Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi mengatakan, sesuai hasil kesepakatan KONI Provinsi Bali dan KONI Kabupaten dan Kota se-Bali penyelenggaraan Porprov Bali tahun depan akan ditunda.

“Karena situasi Covid-19 ini, kita KONI seluruh Kabupaten dan Kota dan Provinsi mempunyai rasa kepedulian terhadap krisis ekonomi, kesehatan dan sebagainya, sehingga kita sepakat berkumpul untuk menyampaikan kepada Bapak Gubernur agar ada penundaan Porprov (tahun) 2021,” katanya di Bali, Sabtu 30 Mei 2020.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, seandainya Porprov Bali nantinya benar-benar tidak dapat dilaksanakan, bukan karena persoalan lain, tapi karena masih ada wabah Covid-19.

“Meski Bali sudah menunjukkan penanganan yang baik hingga mendapatkan apresiasi dari Bapak Presiden, namun situasi saat ini belum sepenuhnya kondusif,” ujarnya.

Terkait waktu pelaksanaan Porprov berikutnya, Gubernur Koster menyerahkan sepenuhnya kepada KONI Bali untuk memutuskan waktu penyelenggaraan yang tepat. Pemerintah Provinsi Bali akan mendukung keputusan KONI Bali.

Ia juga berharap event olahraga ini nantinya bisa dipersiapkan dan dilaksanakan dalam suasana yang baik sehingga berkontribusi terhadap pembinaan prestasi olahraga di Provinsi Bali.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini