Abu Janda Nggak Kuat Isoman, Pilih Pindah ke UGD

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pegiat media sosial, Abu Janda sudah 10 hari terpapar Covid-19. Awalnya pilih isolasi mandiri, dia menyerah dan dirawat di UGD.

Lewat akun Instagram pribadinya, Permadi Arya atau lebih dikenal dengan Abu Janda mengabarkan kondisi terkininya setelah 10 hari dinyatakan positif Covid-19 via video.

“Hari ke 10 terpapar covid. Saya bikin video singkat ini buat bilang terima kasih untuk semua teman2 & sahabat yang udah kirim dm, wa, telpon terima kasih atensinya. izinkan saya testimoni sedikit ganasnya & brutalnya varian baru ini. let this be a lesson, plis plis stay safe,” tulisnya di caption.

Dalam video yang diunggahnya, Abu Janda membeberkan gejala yang dirasakan selama terpapar Covid-19. Ada rasa sakit yang membuat dirinya menyerah dan memilih melanjutkan perawatan di UGD.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Permadi Arya (@permadiaktivis2)

“Tulang serasa remuk redam, luluh lantah, berdiri pun enggak bisa, mikir pun enggak bisa, tenaga kita habis hanya dipakai untuk nahan serangannya seharian,” katanya.

“Tapi aspek yang paling brutal yang saya rasakan adalah PHP-nya atau harapan palsunya. Karena setelah serangan itu lewat, kita akan terasa enak sehari dua hari,” ujarnya.

“Kita pikir kita sudah minum obat-obatan yang tepat, kita sudah menuju sehat. Namun tiba-tiba serangan itu datang lagi, tubuh drop lagi kembali ke awal. Dan itu berulang selama 7 hari masa isoman saya di rumah. Enak, drop lagi. Enak, drop lagi.”

“Benar-benar menghancurkan mental. Benar-benar menghancurkan semangat untuk berjuang. Makanya saya nyerah, saya dibawa ke UGD. Pesanku sama teman-teman, please stay safe,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini