96 Kantor Cabang BNI Bakal Ditutup Imbas Pandemi Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tahun ini, PT Bank Negara Indonesia Tbk berencana menutup 96 kantor cabang. Adapun penutupan kantor cabang BNI tersebut karena transaksi perbankan sudah berubah ke layanan digital.

Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir mengatakan saat ini semakin sedikit nasabah BNI yang berkunjung ke kantor cabang. Sebaliknya, semakin banyak nasabah BNI menggunakan layanan perbankan digital.

“Terdapat lonjakan transaksi perbankan secara digital atau online, hampir 80 persen dari volume transaksi nasabah BNI dilakukan secara digital atau online,” ujarnya.

Menurutnya penurunan transaksi di teller outlet semakin menurun. Jika dahulu teller biasa melayani 150 sampai 200 transaksi, kini hanya tersisa 40 persen dari jumlah transaksi tersebut.

Begitu pula pelayanan nasabah melalui customer service. Saat ini, nasabah lebih suka menggunakan BNI SONIC (Self Service Opening Account) untuk melakukan berbagai transaksi, termasuk pembukaan rekening.

“Dengan berkurangnya transaksi ini, kita mengurangi jumlah teller yang sudah dialihkan ke mesin. Ini kita terus lakukan, shifting ke layanan digital ini pikir dapat mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan,” katanya.

Selain faktor kesiapan teknologi, peningkatan layanan digital BNI terdorong oleh dampak pandemi Covid-19.

Sementara Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI YB Hariantono menambahkan jumlah pengguna BNI Mobile Banking sebanyak 8,56 juta atau tumbuh 58,4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Adapun nilai transaksi sebesar Rp 138 triliun pada Maret 2021 atau tumbuh 33,2 persen dibandingkan Maret 2020.

“Jumlah transaksi yang dilakukan melalui BNI Mobile Banking mencapai 95 juta pada kuartal satu 2021 atau meningkat 50,4 persen dibandingkan kuartal satu 2020 sebanyak 63 juta transaksi,” katanya.

Menurut dia tingginya animo pengguna BNI Mobile Banking didorong oleh fitur-fitur terbaru yang diluncurkan untuk melengkapi layanan di dalamnya seperti Biometric Login, pembukaan rekening secara digital dengan fitur pengenalan wajah atau face recognition, peminjaman dana, pengelolaan tagihan kartu kredit, pengembangan e-wallet, hingga pengembangan QR payment.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini