MINEWS, JAKARTA-Tercatat 919.516 orang di Kalimantan dan Sumatera terinfeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Data tersebut didapatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari Kementerian Kesehatan.
“Untuk korban yang meninggal baru satu orang, Pak Asmara anggota yang di Jambi karena operasi pemadaman itu,” kata Plt Kapusdatin dan Humas BNPB, Agus Wibowo, di Gedung Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin 23 September 2019.
Data tersebut dicatat sejak Februari hingga September 2019. Penderita ISPA terbanyak berada di Provinsi Sumatera Selatan.
Kalau dari sisi jumlah penderita ISPA ini angka kunjungan kita bisa lihat, ini kunjungannya kumulatif dari Februari sampai September, di Riau ada 275 ribu, di Jambi Juli sampai Agustus 63 ribu, Maret sampai September di Sumsel ada 291 ribu, Kalbar sampai September dari Februari 180 ribu, Kalimantan Tengah 40 ribu, Kalimantan Selatan 67 ribu, jumlah totalnya ada 900 ribu untuk penderita ISPA.
Menurut Agus, jumlah penderita ISPA kemungkinan bisa bertambah lagi. Hal ini seiring masih berlangsungnya kabut asap di berbagai daerah. “Mungkin sekarang tambah lagi. Mungkin kabut asapnya tambah lagi, kita tunggu data dari Kementerian Kesehatan,” katanya.
Dengan jumlah yang hampir satu juta warga tersebut, Agus mengimbau warga yang terdampak kabut asap memanfaatkan rumah singgah. Rumah singgah ini ada di rumah sakit hingga kantor pemerintahan.
Agus menyebut di Provinsi Riau ada 15 rumah singgah. Di rumah singgah tersebut pemerintah menempatkan dokter hingga memberikan masker, obat, dan makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak.
Berikut data lengkap penderita ISPA di berbagai daerah:
Riau : 275.793 orang (Februari-September)
Jambi : 63.554 orang (Juli-Agustus)
Sumatera Selatan : 291.807 orang (Maret-September)
Kalimantan Barat : 180.000 orang (Februari-September)
Kalimantan Tengah: 40.374 orang (Mei-September)
Kalimantan Selatan: 67.293 orang (Juni-September)
Total : 919.516 orang