MATA INDONESIA, JAKARTA-Tercatat 54 orang meninggal dunia dan sekitar 18 orang dinyatakan hilang akibat banjir dan tanah longsor yang merendam seluruh lingkungan di negara bagian Minas Gerais, Espirito Santo dan Rio de Janeiro, Brasil.
Dilansir dari CNN, Selasa 28 Januari 2020, sekitar 13.000 orang terkena dampak banjir di negara bagian Minas Gerais di Brasil tenggara, memicu ribuan orang terpaksa harus keluar dari rumah mereka. Berdasarkan laporan petugas setempat, total lebih dari 30.000 orang terlantar akibat banjir.
Pihak berwenang di Minas Gerais, menyatakan pada Minggu 26 Januari 2020, keadaan darurat telah terjadi di 47 kota. Menurut kantor berita Brasil, Agencia Brasil, jumlah kota dalam keadaan darurat telah meningkat menjadi lebih dari 100.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang tengah berada di India, mengumumkan bahwa anggota Angkatan Bersenjata telah dikerahkan ke daerah itu untuk membantu mengatasi keadaan darurat.
Gubernur Minas Gerais Romeu Zema, yang terbang untuk memantau di atas wilayah itu mengatakan daerah yang paling parah terkena dampak adalah orang-orang yang tinggal di perumahan yang tidak layak dan berbahaya.
Mengenai solusi jangka panjang untuk Brasil yang sering dihadapi dengan banjir, ia mengatakan bahwa “rencana perumahan” merupakan solusi untuk mengatasi bahaya yang dihadapi oleh penduduk setempat.
Pemerintah federal Brasil telah menetapkan dana sekitar Rp 273 juta untuk membantu para korban yang terkena dampak hujan dan banjir.
Mereka yang dievakuasi ditempatkan di tempat penampungan sementara di gereja, sekolah dan stasiun pemadam kebakaran. Pemerintah setempat telah meminta sumbangan pakaian, seprai, dan kasur untuk para korban.
Jalan-jalan yang tergenang banjir membuat mobil dan puing-puing rumah lainnya tersapu dan berserakan, serta jalanan rusak. Menurut laporan pihak setempat, hujan mereda pada Senin, namun masih diperkirakan akan dimulai lagi akhir pekan ini di beberapa daerah.