48 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88, Disebut Berafiliasi JI dan JAD

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tim Densus 88 antiteror kembali menangkap dua terduga teroris berinisial CA dan LS di Malang. Saat ini, keduanya sedang menjalani pemeriksaan sejak diamankan pukul 12.00 Wib.

Diketahui, sejak Kamis, 12 Agustus 2021, Tim Densus 88 menangkap 48 terduga teroris sejak Kamis, 12 Agustus 2021. Mereka merupakan terduga teroris yang berafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Dua terduga teroris yang baru tertangkap diamankan beberapa barang bukti yakni dua laptop dan ID card sebagai manajer sebuah Lembaga (Lazis).

Hariyono, Ketua RW 04, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang mengatakan berdasarkan surat yang ditunjukkan oleh Densus 88, keduanya diduga terlibat dalam penggalangan dana untuk kegiatan terorisme. Tim Densus 88 meminta untuk didampingi sebagai perwakilan RW.

“Dugaan penggalangan dana untuk kegiatan teroris, ada dugaan teroris. Penangkapan dari Densus 88,” katanya.

CA sendiri berstatus sebagai warga pendatang beridentitas Warga Jombang. Selama ini mengontrak salah satu rumah untuk tempat tinggal sekaligus tempat usaha berjualan pakaian dan mainan anak-anak.

Sepasang suami-istri terduga anggota jaringan terorisme diamankan di Kota Malang, Jawa Timur. Keduanya ditangkap dalam waktu hampir bersamaan di sekitar tempat tinggal yang sekaligus tempat usahanya.

Awalnya CA (42) ditangkap di Gang 04, RT 04 RW 04, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru. Setelah sesaat diinterogasi di sekitar lokasi, langsung diajak ke kios mereka. 

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Ahmad Ramadhan mengatakan tersangka yang diamankan terbagi menjadi dua bagian kelompok, yaitu jaringan JI sebanyak 45 tersangka dan jaringan media sosial Jamaah Ansharut Daulah sebanyak 3 tersangka.

Ahmad mengatakan penangkapan dilakukan di 11 wilayah di Indonesia. Ia menyebut ini adalah bagian dari upaya Densus 88 Antiteror dalam melaksanakan preventive strike, atau upaya pencegahan terhadap aktivitas terorisme.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini