428 Bus Bantuan dari Kemenhub Bakal Diberangkatkan dari Tanjung Priok untuk PON Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyelenggaraan PON Papua 2021 akan dilengkapi dengan fasilitas transportasi dari Kementerian Perhubungan (Kemhub). Rencananya sebanyak 428 bus dan 472 awak bus akan dipersiapkan untuk gelaran pesta olahraga antar provinsi tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, armada tersebut terdiri dari 217 unit bus mikro 19 kursi merupakan pengadaan dan 211 unit bus medium 26 kursi yang akan disewa.

“Untuk skema pemberangkatan bus akan kita kirim masing-masing dari Tanjung Priok menuju Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke dengan menggunakan KM. Dharma Kencana VII dan KM. Dharma Rucitra VII,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat 13 Agustus 2021.

Menurut Budi, kendaraan tersebut ditargetkan tiba di masing-masing lokasi paling lambat 1 September 2021. Pola operasi bus saat pelaksanaan PON XX yaitu bus akan melekat kepada atlet dan ofisial dengan sistem shuttle.

“Selain itu untuk memberdayakan masyarakat lokal, maka rekruitmen 261 pengemudi bus pengadaan berasal dari penduduk Provinsi Papua,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa para pengemudi itu akan diberikan pelatihan keterampilan mengemudi dan hospitality dalam pelayanan.

Sementara untuk dukungan Pepernas XVI, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat akan menyiapkan sebanyak 120 unit bus mikro pengadaan (eks bus PON XX).

“Namun sesuai saran dari Pemerintah Provinsi Papua kita akan melakukan modifikasi interior bagi 60 unit bus dengan membuat ramp on/off sesuai standar kemiringan bagi atlet pengguna kursi roda, sementara 60 unit lainnya tanpa modifikasi,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini