MATA INDONESIA, LONG NAWANG – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menyelesaikan pembangunan empat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Hal ini untuk meningkatkan daya saing nasional, pemerataan hasil pembangunan sekaligus mengurangi disparitas, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).
Target keempat PLBN selesai Desember 2022, yakni
- PLBN Terpadu Long Nawang di Kabupaten Malinau
- Tiga di Kabupaten Nunukan yakni Long Midang, Labang, dan Sei Pancang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan PLBN tidak hanya bertujuan untuk pos lintas batas negara, namun juga akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Kehadiran PLBN akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan.
”Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” kata Basuki, Minggu 6 Februari 2022.
Pembangunan PLBN Terpadu Long Nawang telah dimulai pada 3 September 2020. Dengan progres 33,49% dan target selesai 25 Desember 2022. Anggaran pembangunan PLBN bersumber dari APBN senilai Rp 225,3 miliar.
PLBN ini berada di Kabupaten Malinau yang berbatasan langsung dengan Long Busang di Sarawak, Malaysia. Ruang lingkup pekerjaan yang tengah diselesaikan meliputi bangunan utama, gudang, mess pegawai, tower air, gerbang Tasbara, masjid, foodcourt, power house dan plumbing (MEP), lansekap, dan bangunan penunjang.
Selanjutnya PLBN Terpadu Long Midang di Kabupaten Nunukan mulai dikerjakan pada 8 Oktober 2020. Rencananya selesai 25 September 2023 dengan progres fisik 5,63%.
Pekerjaannya hampir sama dengan PLBN Terpadu lain berupa bangunan inti dan fasilitas penunjang lainnya. Dengan anggaran sebesar Rp 200,7 miliar.
Pekerjaan pembangunan PLBN Terpadu Long Midang mengalami beberapa kendala. Di antaranya akses mobilisasi peralatan dan material melalui jalur darat yang belum tersedia dan sempat mengalami penurunan permukaan tanah dan longsor. Kejadian ini terjadi di lereng sebelum kegiatan land clearing dan galian.
PLBN Terpadu lainnya di Kabupaten Nunukan adalah PLBN Labang. Pengerjaanya sejak 25 November 2020. Target selesai 14 Desember 2022. Biaya pembangunan PLBN ini sebesar Rp 210,7 miliar dengan progres konstruksi 27,95%.
Pekerjaannya meliputi bangunan pemeriksaan, mess pegawai, kantor pegawai, tower air, rumah pompa (GWT), power house, tambatan perahu, Tempat Pembuangan Sampah (TPS), mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP), lansekap, dan bangunan penunjang.
Terakhir, PLBN Terpadu Sei Pancang atau Sei Nyamuk yang juga berada di Kabupaten Nunukan. PLBN ini berada Kecamatan Sebatik Utara dengan menggunakan speed boat dari Kota Tarakan. Waktu tempuh sekitar 3 jam.
PLBN Terpadu Sei Pancang memiliki luas lahan 68.169 m2 di zona inti dan zona pendukung yang meliputi bangunan utama setinggi 3 lantai seluas 5.613 m2, mess pegawai setinggi 2 lantai dengan luas 1.904 m2, dan Wisma Indonesia setinggi 2 lantai seluas 1.888 m2.
Pembangunan PLBN ini mulai berjalan pada 24 Februari 2020 dengan progres 82,1%. Targetnya selesai 13 Juni 2022. PLBN Sei Pancang juga mengembangkan konsep infrastruktur hijau melalui penataan lansekap, penanaman pohon dan rumput serta roof garden. Ini untuk bangunan bertingkat dengan total anggaran konstruksi sebesar Rp 248,58 miliar.