3 Negara Ini Disebut Pasok Senjata untuk Armenia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Turki menuding Amerika Serikat, Prancis dan Rusia sebagai dalang pemasok senjata untuk pasukan Armenia, yang masih bertempur sengit melawan Azerbaijan di wilayah perbatasan Nagorno-Karabakh.

“Tiga Minsk Amerika Serikat, Rusia Prancis, mereka mendukung Armenia. Mereka menawarkan dukungan dalam hal persenjataan,” kata Erdogan, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Mingg 18 Oktober 2020.

Turki diketahui memberi dukungan penuh untuk Azerbaijan. Erdogan beberapa kali menegaskan, dukungan negaranya tidak akan berubah, meski negara besar lain memihak ke Armenia.

Azerbaijan dan Armenia masih terus bertempur di wilayah sengketa. Korban sipil diketahui terus berjatuhan dari kedua pihak.

Menyusul konsultasi yang diprakarsai Rusia di Moskow, Azerbaijan dan Armenia menyetujui gencatan senjata kemanusiaan pada 10 Oktober, salah satunya dibuktikan dengan saling menukar tahanan.

Namun, kedamaian semu itu tak berlangsung lama. Kedua negara kembali saling tembak, tanpa diketahui, siapa yang memulai lebih awal.

Apa yang diucapkan Erdogan ini cukup kontras mengingat sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin telah berkomunikasi dengannya untuk bekerjasama menyelesaikan konflik di sana.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini