26 Februari, Rupiah Diprediksi Masih Keok di Hadapan Dolar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diramalkan akan melanjutkan tren pelemahan pada Rabu, 26 Februari 2020. Kemarin, Rupiah ditutup di posisi Rp 13.883 per dolar AS atau melemah 0,09 persen.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, lanjutan pelemahan bagi mata uang garuda masih akan dipengaruhi oleh efek wabah corona (Covid-19).

Penyebaran virus corona (Covid-19) yang kian meningkat akhir-akhir di sejumlah negara seperti Iran, Italia, dan Korea Selatan.

“Hal ini berpengaruh untuk meningkatkan penurunan suku bunga The Fed dalam jangka pendek kian jadi nyata,” ujarnya kemarin sore.

Seperti diketahui, Italia melaporkan lebih dari 220 kasus soal virus corona, dengan lima kematian pada Senin pagi. Sementara, Korea Selatan mengonfirmasikan 231 kasus dan Iran mengonfirmasi 61 total kasus, dengan 12 kematian di seluruh negeri.

Kondisi global akibat virus korona yang terus tak tentu arah turut mempengaruhi permintaan terhadap produk Indonesia.

“Permintaan diramalkan bakal berkurang signifikan. Sedangkan dari sisi ekspor, serangan virus corona juga akan dirasakan dari investasi dan pariwisata,” kata Ibrahim.

Berdasarkan kajian Bank Indonesia (BI), penurunan devisa akibat penyebaran virus corona dari sisi investasi adalah 0,4 miliar dolar AS dan pariwisata mencapai 1,3 miliar dolar AS sehingga devisa dari ekspor turun.

“Guna untuk menanggulangi semua ini maka Pemerintah dan Bank Indonesia harus memperkuat stabilitas ekonomi dengan cara melakukan strategi bauran kebijakan baik Moneter, Fiskal maupun yang lainnya sehingga bisa meningkatkan kepercayaan pasar terhadap perekonomian dalam negeri,” ujar Ibrahim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini