2 Kelompok yang Bentrok di Sorong Berdamai

Baca Juga

MATA INDONESIA, SORONG – Dua kelompok yang terlibat bentrok di Sorong akhirnya sepakat berdamai. Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing memastikan, kedua kelompok ini tak akan lagi mengulang perbuatan. Dan sekarang, penanganan kasus kerusuhan ini sudah di kepolisian.

Kepastian berdamai tersebut, kata Tornagogo, terjadi setelah pertemuan dari masing-masing kelompok tersebut. ”Kedua belah pihak bersepakat untuk damai dan menyerahkan segala pengungkapan kasus terhadap pihak kepolisian,” kata Tornagogo, Minggu 30 Januari 2022.

Kedua belah pihak kelompok tersebut juga berkomitmen tidak akan memperpanjang masalah yang bisa berpotensi memicu aksi susulan. Polda Papua Barat bersama dengan Komunitas Seni Band Kota Sorong telah menggelar pertemuan untuk mencegah kondisi kembali memanas.

Dalam pertemuan itu menghasilkan kesepakatan pemberian dukungan kepada aparat kepolisian. Kemudian, polisi juga bertemu dengan pihak manajemen tempat hiburan yang menjadi TKP bentrokan. ”Hasil pertemuan pihak manajemen bertanggung jawab seluruhnya atas segala administrasi baik formil maupun materiil seluruh tanggungan korban dan keluarga,” ujar Tornagogo.

Polisi telah menangkap 11 orang tersangka terkait dengan peristiwa bentrokan tersebut. Penetapan tersangka terbagi menjadi dua klaster, yakni penganiayaan dan pembakaran.

Untuk tersangka penganiayaan, dua orang telah ditangkap yakni, M dan R. Sedangkan, terduga pelaku pembakaran adalah AA, FMH, HW, KH alias AAN, AAF, IR, JFM, AR, dan RR.

Sejauh ini, polisi telah melakukan pemeriksaan saksi sebanyak 55 orang. Aparat juga telah menetapkan tujuh orang sebagai DPO peristiwa itu. Mereka adalah, T, HR, PA, HT, MS, YR dan G.

Selanjutnya dari segi penanganan korban, 17 orang sudah terkonfirmasi dengan pihak keluarga. Kemudian, 14 orang telah datang langsung ke Posko Ante Mortem untuk melaksanakan pemeriksaan dan pencocokkan sampel DNA.

Saat ini telah ada rekonsiliasi antar keluarga korban dan korban guna pencocokkan sampel DNA. Tim identifikasi telah mengunjungi kos atau tempat tinggal korban untuk pencocokkan Ante Mortem.

“Sampel DNA seluruh korban sudah dikirim ke Puslabfor Jakarta guna proses identifikasi lebih lanjut. Dari identifikasi post mortem sementara telah cocok 5 orang korban dengan keluarga beserta identitasnya,” tutup Tornagogo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini