18,5 juta UMKM telah Lakukan Transformasi Digital

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pelaku UMKM yang sudah melakukan transformasi digital mencapai 18,5 juta atau 97,3 persen dari target UMKM go digital pada 2022. Hal itu dikatakan oleh Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar dan Kementerian Koperasi dan UKM Fixy.

Fixy menilai capaian ini mencerminkan akselerasi pemulihan ekonomi yang terus berlangsung dan semakin kuatnya sinergi serta kolaborasi pemerintah bersama kementerian dan lembaga untuk terus mendukung UMKM.

“Sekarang angka per Maret 2022 (UMKM on boarding digital) sudah 18,5 juta. Ini memperlihatkan betapa efektifnya sinergi dan kolaborasi kita jika mau kerja sama dengan dukungan dari pemerintah daerah,” katanya di Jakarta, Selasa 17 Mei 2022.

Fixy optimistis target pemerintah agar UMKM yang melakukan transformasi digital mencapai 30 juta pada 2023 dapat tercapai.

Pasalnya, pemerintah terus berupaya memberikan pelatihan digitalisasi UMKM dan memberikan stimulus melalui berbagai program, seperti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gerns BBI).

“Saya optimis bersama kementerian dan lembaga dengan sinergi dan kolaborasi makin lama makin baik dapat tercapai. Dengan Gernas BBI sudah berjalan dan ini tahun ketiga sejak dimulai tahun 2020 akselerasinya semakin meningkat,” katanya.

UMKM berperan penting dalam perekonomian Indonesia karena mampu bertahan selama masa pandemi covid-19.

Jumlah pelaku UMKM terus bertambah yang mana saat ini sudah mencapai 64,2 juta dengan kontribusi hingga 61,07 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) sehingga UMKM juga mampu menyerap tenaga kerja yang besar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini