MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengamat intelijen dan terorisme, Stanislaus Riyanta menegaskan bahwa negara harus hadir untuk menjaga keamanan masyarakat khususnya warga asli Papua. Mengingat, pergerakan dari Kelompok Separatis Papua (KSP) semakin brutal terhadap warga sipil.
“Negara harus hadir untuk menjaga keamanan masyarakat, dan memastikan KSP tidak menyusup dalam masyarakat. Jangan sampai masyarakat menjadi tameng dan dikorbankan oleh KSP,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Senin 12 April 2021.
Selain itu pendekatan yang intens juga harus dilakukan pada masyarakat Papua agar tidak terpengaruh oleh KSP. Mengingat mereka menggunakan narasi sebagai bagian dari masyarakat Papua dan berlindung di balik dari narasu itu untuk menjalankan aksinya.
“KSP bersembunyi di antara masyarakat, mengatasnamakan masyarakat, tetapi juga melakukan teror kepada masyarakat terutama yang dianggap membantu pemerintah,” kata Stanislaus.
Sebelumnya, aksi teror terus dilakukan KSP yang dipimpin oleh Nau Waker. Mereka menembak mati seorang guru SD bernama Oktovianus Rayo. Lalu, di tempat yang sama kelompok ini juga membakar tiga sekolah yaitu SD Jambul, SMP N1, dan SMA 1 Beoga serta rumah guru.
Selain itu, KSP juga melakukan aksi brutal lainnya yaitu dengan membakar helikopter yang sedang parkir di Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak. Terdapat 4 pelaku pembakaran yang teridentifikasi.
Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengonfirmasi bahwa pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.