MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok teroris internasional terus bermanuver dan melakukan pergerakan. Salah satunya dengan cara membingkai atau menciptakan framing terhadap pandemi Covid-19. Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia Ali Wibisono mengemukakan bahwa hal ini bertujuan untuk menjustifikasi kekerasan, melakukan propaganda dan mensabotase peran humaniter pemerintah. Hal ini penting, karena Indonesia rentan terhadap fenomena ini.
“Indonesia adalah negara yang sangat mudah dipengaruhi oleh framing dan jihadisme global. Jadi kelompok teror militan dan ekstremis di Indonesia, biasanya mempersepsikan masalah tidak jauh-jauh beda dari jaringan globalnya,” kata Ali dalam diskusi bertema ‘Covid-19, Demokrasi, dan Ekstremisme Berkekerasan di Indonesia’ di kanal Youtube The Habibie Center, Minggu 21 Maret 2021.
Terdapat beberapa jenis persepsi dari framing kelompok teroris internasional terhadap pandemi Covid-19. Mulai dari konspirasi negara-negara maju untuk melakukan kontrol sosial hingga isu pengembangan senjata biologis.
“Ada pengembangan senjata biologis, ini bisa kita lihat di publikasi ISIS di media mereka yaitu al- Naba. Kemudian ada juga pandemi dianggap konspirasi kapitalis dan negara maju untuk ciptakan kontrol sosial. Ini sedikit banyak terkonfirmasi dari kebijakan pemerintah yang konsolidasi kekuatan, dan memperbesar sosial surveillance,” kata Ali.
Kemudian ada juga framing yang menegaskan bahwa pandemi Covid-19 yang disebut sebagai tentara Tuhan untuk menghukum negara-negara seperti Amerika Serikat dan Tiongkok.
“Covid-19 dianggap tentara Tuhan menghukum negara-negara seperti Tiongkok dan Amerika Serikat serta aliansinya atas tindakannya terhadap umat Muslim, seperti misalnya kalau Tiongkok di Uighur, kalau AS terhadap negara mayoritas muslim,” kata Ali.
Beberapa persepsi dari kelompok teroris, khususnya ISIS, memiliki tujuan untuk menjangkau masyarakat secara luas. Mereka menyasar masyarakat yang hidup dalam ketidakpastian dan frustasi. Inilah momentum yang dimanfaatkan kelompok teroris untuk menawarkan jalan keluar atau solusi.