MATA INDONESIA, DELHI – Covid-19 masih mengintai dunia dengan varian-varian baru yang terus bermunculan. Menutup tahun 2021, dunia dikejutkan dengan kehadiran varian Omicron yang pertama kali diidentifikasi di negara Afrika selatan dan dinyatakan lebih menular.
Terbaru, strain Covid-19 yang merupakan kombinasi dari varian Delta dan Omicron atau Deltracron ditemukan di Siprus. Namun, pakar kesehatan Thomas Peacock mengatakan bahwa Deltacron kemungkinan besar merupakan hasil dari kontaminasi labotarorium dan bukanlah varian baru yang mengkhawatirkan seperti sebelumnya.
Seolah tak terpengaruh dengan fakta tersebut, sekitar 1 juta umat Hindu di India diperkirakan akan berkumpul di tepi Sungai Gangga pada Jumat dan Sabtu pekan ini. Mereka akan menjalani ritual mandi suci di sungai tersebut, meski angka infeksi Covid-19 tengah melonjak di seluruh penjuru negeri.
Pada Selasa (11/1), India melaporkan 168,063 kasus Covid-19 baru – naik 20 kali lipat dalam sebulan. Mayoritas warga yang terinfeksi telah pulih dan angka rawat inap berkurang dari yang terlihat selama gelombang besar infeksi terakhir pada April dan Mei 2021.
Banyak negara bagian telah mengumumkan jam malam sementara ibu kota New Delhi juga memberlakukan penguncian akhir pekan, dengan menutup kantor-kantor swasta serta restoran dan bar dalam upaya untuk mengendalikan varian Omicron yang menyebar cepat.
Akan tetapi, puluhan ribu peziarah telah mencapai lokasi ritual tahunan Gangga di sebuah pulau di negara bagian timur Bengal Barat, yang melaporkan jumlah kasus terbanyak di negara itu setelah negara bagian Maharashtra di barat.
“Kerumunan bisa membengkak di mana saja antara 800.000 hingga 1 juta. Kami berusaha menerapkan semua protokol Covid-19,” kata Bankim Chandra Hazra, seorang menteri Benggala Barat yang bertanggung jawab menyelenggarakan festival yang dikenal sebagai Gangasagar Mela.
“Kami juga telah mengatur untuk memercikkan air suci dari drone sehingga tidak ada kerumunan … tetapi para sadhu (orang suci Hindu) bertekad untuk berenang. Kami tidak bisa mencegah mereka,” sambungnya, melansir Al Jazeera.
Sebuah festival keagamaan besar serupa di utara India tahun lalu membantu menyebarkan varian Delta yang menginfeksi jutaan orang dan membunuh puluhan ribu jiwa.
Pengadilan Tinggi Calcutta, menanggapi permohonan dari dokter yang khawatir festival itu dapat menjadi acara “penyebar super” – virus yang telah menewaskan jutaan di dunia, dengan memutuskan bahwa semua peziarah harus diuji untuk Covid-19.
Tidak segera jelas berapa banyak peziarah yang dapat diuji selama beberapa hari ke depan atau apakah keputusan itu akan ditegakkan.
Dokter telah mengajukan banding ke pengadilan untuk membatalkan keputusan yang mengizinkan festival tahun ini tetap digelar. Bhramar Mukherjee, profesor epidemiologi di University of Michigan, mengatakan pertemuan itu bisa menjadi bencana.
Setiap tanggal 14 Januari, diperingati sebagai hari penting Hindu Makar Sankranti. Di mana para peziarah mengunjungi desa Gangasagar untuk berenang di pertemuan Sungai Gangga dan Teluk Benggala.
Mereka percaya melakukan hal itu dapat menghapus dosa-dosa mereka dan dosa-dosa nenek moyang mereka.
Negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi itu telah melaporkan total 35,88 juta infeksi Covid-19, penghitungan terbesar di dunia setelah Amerika Serikat (AS). sementara angka kematian naik 277 menjadi 484.213 pada Selasa (11/1).