MATA INDONESIA, PARIS – Pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Prancis salah satunya. Panik karena korban sudah mencapai angka 1.200 sehari, kota Paris kembali menerapkan karantina atau lockdown.
Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran menyebutkan saat ini tercatat 1.200 orang masuk dalam perawatan intensif. Angka tersebut lebih tinggi dari puncak gelombang kedua pandemi Covid-19 pada November 2020 di wilayah Paris.
Paris dikhawatirkan akan menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19. Perdana Menteri Jean Castex menyebut, penularan ‘gelombang tiga’ ini tampaknya semakin mungkin terjadi. Terhitung dalam 24 jam sudah tercatat lebih dari 35.000 kasus baru penularan virus Covid-19.
Tak hanya Paris, 15 wilayah administratif tingkat dua di Prancis juga menerapkan kebijakan lockdown pada Jumat, 19 Maret 2021.
Pemberlakuan lockdown kali ini tidak seketat dari lockdown sebelumnya. Masyarakat masih bersekolah. Meski kegiatan bisnis non-esensial ditutup, Perdana Menteri Jean Castex mengungkapkan bahwa masyarakat tetap diperbolehkan olahraga di luar rumah sampai sejauh 10 km.
Bagi yang tinggal di kawasan lockdown diberlakukan jam malam pukul 19.00 waktu setempat. Jika ada yang ingin berpergian ke luar kota harus mengisi formulir jika mempunyai alasan genting.
Pemerintah Prancis dinilai lambat dalam memproses program vaksinasi. Ini yang memicu kekhawatiran adanya gelombang ketiga pandemi di Prancis. Bertepatan dengan diberlakukannya lockdown, Prancis mengumumkan vaksinasi massal.
Dari data Universitas Johns Hopkins, saat ini tercatat 110 juta kasus di seluruh dunia dan 2,4 juta orang meninggal dunia.
Pada Jumat, 19 Maret 2021 di Prancis dilakukan vaksinasi dengan jenis vaksin AstraZeneca setelah dinyatakan aman oleh Badan Regulator Obat-obatan Uni Eropa (EMA). Sebelumnya terjadi penundaan dalam proses vaksinasi jenis ini. Karena dikabarkan muncul beberapa kasus bahwa penerimanya pengalami pembekuan darah setelah melakukan vaksinasi.
Untuk membuktikan kabar tersebut dilakukannya survey dengan hasil hanya 20 warga Prancis yang percaya dengan vaksin AstraZeneca. Perdana Menteri Castex menyatakan dirinya siap untuk menerima vaksin tersebut supaya warga percaya kepada program ini.
Reporter : Irania Zulia