1.000 Orang di Kongo Meninggal Dunia Terserang Wabah Ebola

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Lebih dari 1.000 orang telah meninggal dunia akibat serangan penyakit Ebola. Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Rakyat Kongo.

Jumlah orang meninggal tersebut telah menjadikan Ebola sebagai penyakit mematikan kedua di kawasan Afrika. Penyakit mematikan pertama diduduki oleh epidemi yang menewaskan 11.300 orang di Afrika Barat selama periode 2014-2016.

“Secara total, ada 1.008 kematian (942 dikonfirmasi dan 66 kemungkinan),” kata kementerian kesehatan Kongo seperti dikutip dari AFP, Sabtu 4 Mei 2019.

Direktur Eksekutif Program Keadaan Darurat Kesehatan WHO Michael Ryan mengatakan kasus yang dilaporkan Kementerian Kesehatan Kongo tersebut telah membuat pihaknya menghadapi masalah.

Awalnya sebenarnya WHO sudah memiliki harapan untuk menahan penyebaran wabah tersebut dengan vaksin baru yang mereka miliki. Tetapi dalam beberapa minggu terakhir para pejabat senior WHO menyatakan bahwa mereka menghadapi masalah untuk menahan penyebaran virus tersebut. 

Masalah pertama berkaitan dengan keterbatasan sumber daya keuangan. Sementara itu, masalah kedua berkaitan dengan politisasi yang dilakukan oleh politisi lokal. Politisi tersebut membuat upaya petugas kesehatan dalam menahan penyebaran virus tersebut terganjal.  “Itu membuat kami menghadapi situasi yang sulit dan tidak menentu,” katanya.

Ryan mengatakan saat ini badan kesehatan PBB sebenarnya sudah memiliki vaksin yang cukup untuk menahan penyebaran Ebola di kawasan tersebut. Tapi, dosis vaksin yang dimiliki tersebut saat ini kurang. “Kami belum tentu tahu ke mana arah wabah ini,” katanya.

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini