MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan budaya. Sebagai masyarakat Indonesia sudah selayaknya kita merasa bangga. Karena kekayaan budaya Indonesia sudah banyak yang diakui dunia.
Pengakuan tersebut tentu saja tidak main-main, karena budaya asli Indonesia banyak yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh United Nations Educational, Scientific, And Cultural Organitation (UNESCO). UNESCO adalah Organisasi PBB yang menangani dibidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya. Intangible Heritage of Humanity demikian UNESCO menyebutnya. Atau jika diterjemahkan menjadi Warisan Kemanusiaan Non Bendawi. (Mutiara Putri Kinasih)
Berikut Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang diakui UNESCO :
1 dari 11

Pada tanggal 17 Desember 2020, mereka telah mengesahkan budaya Indonesia dan Malaysia pantun sebagai warisan budaya dunia. Kepastian tersebut diumumkan UNESCO lewat media sosial twitter dan akun resminya di ich.unesco.org. (Twitter @UNESCO)

Pertunjukan wayang diakui oleh UNESCO tahun 2003. Pertunjukan wayang umum dijumpai di Jawa. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur lebih terkenal dengan adanya pertunjukaan wayang kulit. Sedang di Jawa Barat populer dengan wayang golek. (Twitter @blue_babybreath)

Keris diakui UNESCO tahun 2005. Keris adalah senjata tradisional di berbagai daerah Indonesia yang tak jarang juga menjadi obyek spiritual. Yang diakui UNESCO dari keris sebagai intangible heritage of humanity adalah unsur non bendanya seperti sejarah, tradisi, fungsi sosial, seni, falsafah, simbolisme dan unsur mistiknya. (Instagram @rumah_keris)

Batik diakui UNESCO tahun 2009. Menurut UNESCO teknik, simbolisme, dan budaya terkait batik dianggap melekat dengan kebudayaan Indonesia. (Instagram @garudakencanabatik)

Angklung diakui UNESCO tahun 2010. Setahun setelah batik, pada tahun 2010. Angklung adalah alat musik khas Jawa Barat yang berupa bambu dalam bingkai bambu yang ditali dengan rotan. (Twitter @blue_babybreath)

Tari Saman diakui UNESCO tahun 2011. Tari Saman adalah tarian yang berasal dari Gayo Aceh. Tari Saman ditampilkan oleh pemuda dan pemudi yang duduk berjejer. Tarian dilakukan dengan tepukan tangan, paha, dada, dan lantai sesuai dengan irama lagunya. (Instagram @uzein_cod89)

Noken diakui oleh UNESCO tahun 2012. Noken adalah tas tradisional asal Papua yang terbuat dari anyaman tali, kayu, atau daun. Noken bisa digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari belanja hingga alat untuk menyimpan. Tas unik ini bisa digunakan untuk membawa barang-barang seperti hasil panen, kayu bakar hingga bayi. (Twitter @blue_babybreath)

Tari Tradisional Bali diakui UNESCO tahun 2015. Ada 9 tari tradisional Bali yang diakui UNESCO yaitu Tari Barong Ket, Tari Joged Bumbung, Tari Legong Keraton, Drama Tari Wayang Wong, Drama Tari Gambuh, Topeng Sidhakarya, Tari Baris Upacara, Tari Sanghyang Dedari dan Tari Rejang. Ada tiga genre yang diakui UNESCO yakni yang bisa dinikmati masyarakat umum, semi sakral dan sakral. (Instagram @laelypassions)

Kapal Pinisi dari Sulawesi Selatan diakui UNESCO tahun 2017. Yang dinilai dari Kapal Pinisi adalah seni pembangunan kapalnya. Pinisi mengacu pada pola sistem tali temali dan layar sekuner Sulawesi. Sedang polanya berdasarkan teknologi pengembangan perahu lesung menjadi perahu bercadik yang telah dikenal sejak lama. (Twitter @blue_babybreath)

Pencak Silat diakui UNESCO tahun 2019. Pencak Silat merupakan seni bela diri yang berkembang dari Sumatera Barat dan Jawa Barat dan berkembang ke seluruh wilayah Indonesia. Tradisi Pencak Silat terdiri dari tradisi lisan, pertunjukan, ritual dan festival, kerajinan tradisional, pengetahuan dan praktik sosial serta kearifan lokal. (Instagram @hendri_shetiawan)