Unik, Warga Igbo Ora Mayoritas Kembar Identik

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Igbo Ora, sebuah wilayah yang ada di bagian barat daya Nigeria, merupakan wilayah dengan banyak spanduk bertuliskan “Ibu kota kembar dunia”. Pasalnya, pemandangan anak kembar identik sangat umum terlihat di wilayah tersebut.

Sebuah studi tahun 1972 dan 1982 oleh ginekolog Inggris Patrick Nylander menemukan bahwa sekitar 50 pasang kembar lahir dari setiap 1.000 kelahiran orang Yoruba. Angka tesebut merupakan salah satu tingkat tertinggi untuk kelahiran kembar di dunia.

Namun demikian, bahkan bagi Suku Yoruba, Igbo Ora dianggap lebih luar biasa lagi, karena hampir dari 100 anak sekolah menengah yang berkumpul, ada 9 pasang anak kembar di antara mereka. “Ada begitu banyak anak kembar karena daun Okra yang kami makan,” kata Kehinde Oyedepo, salah satu anak kembar di Igbo Ora.

Masyarakat di sana percaya bahwa daun Okra yang dikonsumsi melalui proses rebusan merupakan rahasia dari banyaknya keluarga yang melahirkan anak kembar. Selain itu, Amala yang merupakan hidangan lokal terbuat dari ubi dan tepung singkong juga mendorong proses produksi tertentu.

Para penjual tumpukan daun Okra di pasar kota sangat yakin dengan hal tersebut.  Menurut mereka ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan ketika mengonsumsi jenis makanan itu. Misalnya rebusan yang terbuat dari daun harus segera dimakan dan tidak disimpan terlebih dahulu. “Karena saya makan banyak daun Okra, saya melahirkan delapan pasang anak kembar,” kata Oyenike Bamimore, salah seorang penjual roti di daerah Igbo Ora. (Mutiara Putri Kinasih)

Berikut tampilan mayoritas penduduk Igbo Ora mayoritas kembar :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

ARPI DIY Desak Kejari Sleman, Menetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata

Mata Indonesia, Kabupaten Sleman - Puluhan masa dari Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) DIY, kembali mendatangi Kantor Kejaksaan negeri (Kejari) Kabupaten Sleman pada hari Selasa tanggal 17 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini