Kerusuhan antar napi telah terjadi di Penjara Latacunga, Ekuador, Amerika Selatan. Belasan korban jiwa merupakan narapidana atau tahanan. Badan pengelola penjara di Ekuador menyatakan, 15 napi tewas, sedangkan 21 orang luka-luka. (twitter.com/@P_F_Lherisson_)
MATA INDONESIA, JAKARTA – Kerusuhan yang terjadi di sebuah penjara Latacunga, di Cotopaxi, daerah pusat Ekuador telah mengakibatkan 15 napi tewas, sedangkang 21 luka-luka.
AP melaporkan pada Rabu 7 Oktober 2022 bahwa kekerasan memang kerap kali terjadi di penjara tersebut. Geng narkoba yang terdiri dari para napi kerap bersaing guna mendapatkan kekuasaan. Pertarungan dilakukan mulai dari tangan kosong hingga melibatkan senjata tajam seperti pisau. Tak tanggung-tanggung, pemenggalan kepala pun terjadi.
Kecemasan pun timbul dari pihak keluarga para napi. Mereka menunggu kabar dari anggota keluarganya di luar penjara setelah bentrokan tersebut terjadi. Oswaldo Coronel selaku gubernur Cotopaxi mengklaim bahwa kondisi telah kembali aman, lalu 14 korban terluka telah dibawa ke rumah sakit. (Zerena Rahayu)
Kerusuhan antar napi telah terjadi di Penjara Latacunga, Ekuador, Amerika Selatan. Belasan korban jiwa merupakan narapidana atau tahanan. Badan pengelola penjara di Ekuador menyatakan, 15 napi tewas, sedangkan 21 orang luka-luka. (twitter.com/@P_F_Lherisson_)
Diketahui bahwa kerusuhan kerap kali terjadi di penjara yang menampung sekitar 4.300 tahanan dan merupakan salah satu yang terbesar di Ekuador. Sejak Februari 2021 saja, total korban kekerasan dalam penjara tersebut hamper 400 tahanan. (twitter.com/@identitynewsrm)
Usut punya usut, ternyata penyebab dari kerusuhan ini adalah perebutan kekuasaan antar napi. Para napi membentuk aliansi narkoba masing-masing. Pertarungan dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari tangan kosong, hingga membawa sajam seperti pisau. (twitter.com/@AndyVermaut)
Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika mengatakan Ekuador tidak memiliki kebijakan komprehensif untuk sistem penjaranya. Para napi juga dibiarakan dalam gedung yang penuh sesak dan berbahaya. (twitter.com/@_NewsCentral)
Kepanikan langsung melanda para anggota keluarga dari napi penjara tersebut. Mereka menunggu kabar dari anggota keluarganya di luar penjara tersebut. Keluarga percaya bahwa jumlah napi yang tewas dalam kerusuhan tersebut jauh lebih tinggi. Mereka pun menyerukan reformasi sistem. (twitter.com/@atal247)
Oleh : Ricky Rinaldi )*
Komitmen pemerintah dalam memperluas akses pendidikan berkualitas kembali diperkuat melalui instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk menambah 100 Sekolah Rakyat (SR)....