Kenaikan Isa Almasih 2021 Bersamaan Idul Fitri 1442 H

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah atau Lebaran tahun ini bersamaan dengan peringatan Kenaikan Isa Al Masih 2021 Masehi. Idul Fitri atau Lebaran dirayakan oleh umat Islam sebagai hari kemenangan setelah menunaikan puasa di bulan Ramadhan selama sebulan penuh. Sedangkan Kenaikan Isa Al Masih atau Kenaikan Yesus Kristus diperingati oleh umat Nasrani di Indonesia, baik Kristen Katolik maupun Protestan.

Peringatan hari keagamaan yang berbeda ini terbilang istimewa lantaran langka terjadi. Selain menjadi hari besar bagi umat agama masing-masing, perayaan Lebaran dan Kenaikan Isa Al Masih tahun ini bisa menjadi momen untuk mempererat toleransi antar umat beragama di Indonesia. (Mutiara Putri Kinasih)

Berikut tampilan perayaan Hari Kenaikan Isa Almasih :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini