MATA INDONESIA, JAKARTA – Tahukah Anda bahwa beberapa hewan bisa lahir sebagai separuh jantan sekaligus betina? Kondisi ini sangat langka terjadi namun unik. Perbedaan tampilan antara spesies jantan dan betina disebut dimorfisme seksual. Istilah itu mengimplikasikan bahwa ada garis pemisah antara jenis kelamin. Tetapi, di kerajaan satwa, banyak yang melampaui batas itu.
Alam dipenuhi hermafrodit, satwa yang dari luar mungkin terlihat seperti pejantan atau betina, tetapi memiliki organ reproduktif keduanya. Sepupu mereka yang lebih jarang ditemukan adalah gynandromorph, satwa dengan campuran ciri jantan dan betina. Hal yang lebih jarang lagi adalah gynandromorph bilateral (atas), satwa separuh jantan dan separuh betina, terbelah di tengah. Fenomena ini pernah terdokumentasikan pada burung, krustasea—dan kupu-kupu.
Ahli biologi evolusi Josh Jahner menjelaskan: Kromosom seks kupu-kupu berkebalikan dengan manusia—pejantan memiliki dua kromosom serupa (ZZ), sementara betina memiliki dua yang berbeda (ZW). Telur betina kadang-kadang memiliki dua inti, satu Z dan satu W. Saat terjadi “pembuahan ganda” oleh sperma pejantan Z, hasilnya adalah embrio yang memiliki separuh dari setiap jenis kelamin. Pada studi 1980-an, satu tim peneliti yang mengembangbiakkan hampir 30.000 kupu-kupu, hanya menemukan lima gynandromorph bilateral. Kolega di University Nevada, Reno, bisa menemukan empat lagi sejak 2011.
Kupu-kupu separuh jantan dan separuh betina terjadi karena kelainan kromosom XX yang seharunya menjadi betina tetapi embrionya kehilangan kromosom Y sehingga tampil separuh seperti kupu-kupu jantan. Sehingga kupu-kupu tersebut mengalami kelainan gynandromorph bilateral. (Mutiara Putri Kinasih)
Berikut tampilan kupu-kupu yang mengalami gynandromorph bilateral dan beberapa hewan lainnya yang tertangkap kamera mengalami hal yang sama :