6 Fakta Iron Dome, Sistem Pertahanan Udara Andalan Israel

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sistem penangkal misil terkemuka di dunia dimiliki oleh Israel dengan Kubah Besi atau Iron Dome atau Kippat Barzel. Ditempatkan secara strategis agar dapat melindungi bangsa Israel, bagaimana kehebatan Iron Dome dalam menangkal serangan udara?

1. Israel mengembangkan Iron Dome untuk membela diri dari serangan udara

Pada Februari 2007, Menteri Pertahanan Israel saat itu, Amir Peretz  memilih proyek Iron Dome sebagai perlindungan terhadap serangan udara tersebut. Jadi, ditunjuklah Rafael Advanced Defense Systems untuk mengembangkannya. Pada 2009, Iron Dome menunjukkan hasil yang impresif. Sekarang, Israel telah memasang 10 Iron Dome.

2. Iron Dome beroperasi pada 2012

Setelah IDF membunuh Zohair al-Qaisi, Sekretaris Jenderal Popular Resistance Committee (PRC), di Gaza pada Maret 2012, lebih dari 300 roket ditujukan ke Israel. Dari jumlah tersebut, 177 menimpa Israel dan 56 berhasil dicegat oleh Iron Dome.

Pada 2014, Iron Dome juga disertakan dalam Perang Gaza atau Operasi Perlindungan Tepi Barat. Selama konflik 50 hari tersebut, Iron Dome menghadang 735 misil dari total hampir 4.600 serangan udara dengan akurasi 90 persen. Per akhir Oktober 2014, Iron Dome telah mencegat lebih dari 1.200 roket!

3. Fitur sistem utama Iron Dome yang mutakhir

Iron Dome mencakup sistem counter rocket, artillery, and mortar (C-RAM) dan very short-range air defense (V-SHORAD), serta terdiri dari tiga sistem penting, yaitu radar pendeteksi, sistem manajemen pertempuran dan kendali senjata (BMC) dan unit penembakan misil (MFU).

Iron Dome memiliki 3-4 peluncur dengan 20 misil pencegat yang siap sedia dan akurat 85-90 persen. Iron Dome juga memiliki kemampuan pencegat peluncuran vertikal, sekering hulu ledak dan jarak dekat, peluncur seluler, dan kompatibel dengan berbagai sistem radar. Hulu ledak sistem Iron Dome membuatnya dapat menyasar serangan udara apa pun.

4. Misil pencegat Tamir yang mahal

Sistem MFU Iron Dome kemudian meluncurkan rudal pencegat bernama Tamir. Tamir memiliki sirip kemudi untuk bermanuver dan dilengkapi sensor elektro-optik, sehingga bisa melihat waktu siang dan malam dan di keadaan cuaca apa pun, bereaksi secepat kilat, dan mencegat salvo.

Prakiraan biaya peluncuran Tamir mencapai US$100.000 (sekitar Rp1,4 miliar). Rafael, selaku pengembang Tamir, membantah kalau Tamir adalah proyek yang boros. Jika dibandingkan misil MIM-104 Patriot yang seharga US$2-3 juta (Rp28-42 miliar), Tamir lebih murah hingga lebih dari 95 persen, dan lebih efektif!

5. Keterlibatan AS dalam pengembangan Iron Dome

Dana untuk pengembangan Iron Dome bukan hanya datang secara internal, melainkan juga datang dari salah satu sahabat Israel, Amerika Serikat. Dimulai dari ketertarikan Presiden AS ke-44, Barack Obama, AS terus mendukung pengembangan Iron Dome hingga per 2018, “Paman Sam” sudah menggelontorkan dana hingga US$1,5 miliar (Rp22 triliun)!

Pada 2019, AS juga mengumumkan pembelian dua unit sistem Iron Dome senilai US$373 juta (Rp5,3 triliun) dengan dua pos komando dan radar, 12 peluncur dan 480 Tamir. Pengiriman pertama sudah diselesaikan sejak September 2020, sementara pengiriman kedua berjalan sejak Januari 2021.

6. Negara-negara yang ingin beli Iron Dome Israel

Selain AS, beberapa negara maju dunia juga tertarik untuk memasang Iron Dome sebagai sarana pencegahan serangan udara. Negara-negara tersebut adalah:

  • Azerbaijan: Negara asing pertama yang membeli Iron Dome
  • Rumania: Perusahaan kedirgantaraan Rumania, Romaero, menyetujui produksi Iron Dome pada 2018
  • India: Sempat tarik ulur, PM Israel, Benjamin Netanyahu, dan PM India, Narendra Modi, menyetujui transaksi pembelian Iron Dome senilai US$2 miliar (Rp28 triliun)
  • Negara-negara NATO: Kementerian Pertahanan Israel membicarakan penjualan Iron Dome pada negara-negara Eropa anggota NATO untuk melindungi tentara mereka yang dikirim ke Afganistan dan Irak

Korea Selatan sempat mengumumkan ketertarikannya membeli Iron Dome dari Israel pada 2011 dan 2014. Namun, pada 2017, Korea Selatan malah mengumumkan perkembangan “Iron Dome“-nya sendiri! (Mutiara Putri Kinasih)

Berikut tampilan Irone Dome Milik Israel :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini