21 Pelari Maraton Cina Tewas Mendadak

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Cuaca ektrem yang tiba-tiba menerjang menyebabkan 21 pelari maraton meninggal dunia saat sedang mengikuti lomba. Peristiwa ini terjadi di Provinsi Gansu, Cina Barat Laut. Saat itu para pelari sedang mengikuti lomba dengan menempuh 100 kilometer lintasan.

Perlintasan sendiri bisa dibilang ekstrem sebab melewati gunung-gunung. Sebanyak 21 pelari itu dipastikan tewas sebab di hari bersamaan cuaca ekstrem menerjang kawasan perlintasan lomba. Tiongkok Central Television (CCTV) menyebutkan cuaca ekstrem tersebut datang tiba-tiba. Perubahan yang mendadak itu menyebabkan badai hujan es, hujan yang membekukan, dan angin kencang selama perlombaan.

Perubahan cuaca yang mendadak menerjang tepat saat lomba baru dimulai sekitar pukul 13:00 pada Sabtu 22 Mei 2021 di lokasi wisata Hutan Batu Sungai Kuning di daerah Jingtai, Baiyin, Provinsi Gansu Tiongkok Barat Laut. Cuaca yang sangat dingin menyebabkan ketidaknyamanan dan hipotermia di antara para pelari maraton yang mengakibatkan beberapa orang hilang dan perlombaan ditunda karena pihak berwenang setempat segera mengorganisir beberapa pasukan penyelamat untuk mencari mereka.

Lebih dari 700 orang telah dikirim untuk penyelamatan dan pusat komando penyelamatan didirikan. Dari 172 peserta lomba, 151 dipastikan aman, 8 pelari dikirim ke rumah sakit dan kondisina stabil sementara 21 ditemukan meninggal dunia.

Proses penyelamatan cukup menantang karena medan yang rumit, penurunan suhu lebih lanjut di malam hari dan sinyal komunikasi yang buruk di pegunungan. Wali Kota Baiyin, Zhang Xuchen, sebagai penyelenggara acara, meminta maaf secara mendalam kepada publik,  Minggu 23 Mei 2021. (Mutiara Putri Kinasih)

Berikut tampilan evakuasi yang dilakukan oleh tim penyelamat :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

DBD dan Leptospirosis Ancam Warga Jogja di Musim Hujan, Dinkes Tekankan Hal Ini

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang musim hujan yang tiba pada Oktober 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengimbau masyarakat agar waspada terhadap peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Leptospirosis. Hingga saat ini, sudah tercatat ratusan kasus DBD tersebar di hampir seluruh kelurahan di Jogja.
- Advertisement -

Baca berita yang ini