Yayasan Project Magic, Lewat Sulap David Copperfield Bantu Pasien Lumpuh Tangan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Dengan keahliannya melakukan aksi sulap, soerang David Copperfield tak lupa untuk menurunkan bakat dan ilmunya untuk orang lain dan membantu sesama.

Nah, pada tahun1982, David Copperfield mendirikan yayasan Project Magic untuk membantu rehabilitasi pasien yang mengalami lumpuh tangan dengan mengajarkan gerakan sulap sebagai salah satu metode terapi fisik.

Metode yang dikembangkannya mendapat akreditasi dari American Occupational Therapy Association, dan digunakan di lebih dari 1.100 rumah sakit di 30 negara di dunia.

Project Magic adalah program, yang dirancang oleh David Copperfield, di mana tim pesulap dan terapis okupasi bekerja sama untuk mengajarkan sulap kepada pasien yang mengalami gangguan fisik untuk membantu rehabilitasi mereka.

Trik yang diajarkan di Project Magic berfungsi pada beberapa level berbeda, dan dirancang untuk membantu meningkatkan ketangkasan, koordinasi, persepsi visual, hubungan spasial, dan keterampilan kognitif.

Ada trik sulap khusus yang dikembangkan untuk berbagai kecacatan. Manfaat lain dan mungkin, yang lebih penting dari Project Magic, adalah memotivasi terapi pasien dan membantu mereka membangun harga diri.

David Copperfield mendapat ide untuk Proyek Sihir dari seorang pesulap yang telah berhubungan dengannya selama beberapa waktu. Suatu ketika, ketika Copperfield menerima kliping pers di salah satu surat, dia terkejut mengetahui dari foto bahwa pemuda itu sedang duduk di kursi roda.

“Dia tidak pernah mengacu pada fakta bahwa dia menggunakan kursi roda,” jelas Copperfield. “Citra dirinya sendiri bukanlah orang yang memiliki kecacatan.”

Hal ini membuat Copperfield bertanya-tanya apakah sihir dapat membantu memulihkan pasien untuk mendapatkan kepercayaan diri yang sama. Lalu Pada Februari 1982, Copperfield membawa idenya ke Daniel Freeman Memorial Hospital di Inglewood, California, yang diakui oleh Asosiasi Fasilitas Rehabilitasi Nasional sebagai “pusat rehabilitasi yang luar biasa tahun 1981. Departemen terapi okupasi dengan cepat menerima konsep tersebut, menyadari bahwa hal itu dapat menawarkan manfaat lain yang lebih dari sekadar memperkuat citra diri pasien.

Copperfield mulai bekerja sama dengan Julie DeJean, direktur terapi okupasi rumah sakit, untuk mengembangkan trik yang dapat diterapkan untuk mengobati berbagai kecacatan.

Mereka segera menemukan bahwa Project Magic memberikan pasien alternatif dari jam-jam terapi yang sering menyakitkan dan membosankan, dan memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras daripada sebelumnya. Para peserta juga mendapatkan kepercayaan diri dengan mampu melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan orang lain.

Terapis okupasi yang menggunakan Project Magic bekerja dalam tim dengan sukarelawan pesulap setempat. Pesulap pertama-tama mengajarkan ilusi kepada terapis, kemudian bersama-sama, mereka menginstruksikan pasien tentang cara melakukan ilusi.

Tidak seperti tokoh dari banyak organisasi amal lainnya, Copperfield terlibat langsung dengan Project Magic. Jika jadwalnya yang padat memungkinkan, dia bekerja langsung dengan pasien dan memberikan seminar untuk memperkenalkan dan mendiskusikan bentuk perawatannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini