Toko ini Sudah Setengah Abad Jual Layang-layang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ruangannya sempit. Bangunannya mirip seperti warung tradisional. Beberapa jenis permainan tradisional sengaja disimpan sembarang memudahkan penglihatan pengunjung. Layang-layang bergelantungan di atas kepala. Sekilas seperti gudang, namun ternyata itu adalah toko yang menjual layang-layang.

Bertempat di Jalan MT Haryono no 530 Sarirejo Semarang, toko ini namanya Maganol. Entah apa artinya Maganol. Toko yang dikelola generasi kedua itu menjual layang-layang sejak 1970-an silam. ”Sudah nyaris 50 tahun toko ini berdiri,” ujar Fanny Setywati, pemilik toko Maganol, seperti dikutip dari Solopos.

Menurut Fanny, toko ini adalah warisan kakeknya. ”Dulu awal jualan tahun 1970-an. Awalnya dulu malah enggak jualan layang-layang. Karena, nggak laris akhirnya ganti jual layang-layang sampai sekarang,” ujarnya.

Awalnya, toko mainan ini tidak menjual layang-layang. Namun karena penjualan layang-layang saat itu cukup banyak, akhirnya mereka memutuskan fokus menjual layang-layang dan segala pernak perniknya.

Toko legendaris ini menjadi favorit, bahkan rekomendasi bagi masyarakat Semarang. Nama dari Maganol ini diambil dari alamat nomor rumah, yaitu “530”.

Untuk jenis yang dijual cukup beraneka ragam, mulai dari bujur sangkar hingga hias berbahan kain. Dari segi harga pun sangat terjangkau, mulai dari Rp 5,000 hingga 200.000 rupiah. Sebuah layang-layang tidak akan bisa terbang tanpa adanya benang, maka Toko Maganol ini juga menjualnya. Ada berbagai merek, seperti pinokio, hiu, singa sampai lumba-lumba. Selain itu

Toko Maganol juga menjual aneka senar atau benang layang. Harganya pun bervariasi, mulai Rp 1.000 hingga ratusan ribu rupiah tergantung kualitas, merek, dan panjangnya,” ujarnya.

Untuk jam operasional toko ini buka setiap hari dari pukul 08.00 – 17.00 WIB. Fanny mengaku saat ini tokonya masih sering disambangi pembeli. Tidak hanya anak-anak, pembelinya juga berasal dari dari kalangan orang dewasa.

Reporter: Fajar Nur Alamsyah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini