So Sweet! Begini Romantisnya Pacaran Zaman Dulu di Bioskop Drive-In

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAMalam minggu, aye pergi ke bioskop. Bergandengan… ama pacar nonton koboi.

Bait lagu Adi Bing Slamet itu kadang suka bikin senyum-sengum sendiri. Ngebayangin gimana asyiknya malam mingguan nonton bioskop bareng pacar tersayang.

Bagi anak muda zaman now, malam mingguan sama pacar ke bioskop bukan hal asing lagi. Tapi kalau ngerasain malmingan nonton bioskop di dalam mobil, pernah gak ya?

Remaja di era 1970-1980-an mungkin paling paham rasanya. Dulu, Tepatnya di daerah Pantai Binaria atau kini kita sebut Taman Impian Jaya Ancol, ialah tempat muda mudi melukis romansa di drive-in theater atau teater kendaraan.

Drive-in Ancol pertama kali dibuat pada 1 April 1970, oleh konglomerat Ciputra. Setelah Ancol dibenahi dan dibuat teater drive-in, muda-mudi mulai berdatangan untuk menikmati momen pacaran sambil nonton film di dalam mobil.

Bayangkan, jika di bioskop biasa kamu hanya bisa duduk terpaku menatap layar, di bioskop drive-in kamu bisa sambil menghirup udara segar dan memandang bintang di langit. Kalau di bioskop biasa menggunakan AC, bioskop drive-in pakai angin alami dong! Tinggal buka kaca, adem deh. Jauh lebih romantis kan?

Lebih so sweet lagi kalau ada nyamuk, kamu bisa saling tepuk pipi pasanganmu deh. Bisa jadi alasan pegang pipi kan.

Memang seru rasanya jika mengulik romansa muda-mudi pacaran sambil nonton film di drive-in teater. Tapi sayang, maraknya bioskop di dalam mall bikin drive-in teater perlahan tergeser dan hilang. Kini, kisah romansa pacaran sambil nonton film di mobil hanya tinggal kenangan dan cerita.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini