Selain Sangat Inggris, Ini Fakta-fakta Unik Soal Agatha Christie

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON  – Agatha Christie adalah salah satu penulis yang karyanya paling banyak terjemahannya di dunia. Membaca karya Agatha Christie seolah melihat kehidupan keseharian di Inggris.

Novel-novel Agatha Christie sangat Inggris. Selain cerita soal antrean  seperti mengantre sajian Pimm’s di Kejuaraan Tenis Wimbledon, menikmati sajian teh di sore hari hingga kebiasaan tidak mandi di pagi hari. 

Sebagai novelis terlaris dalam sejarah, Agatha Christie secara tidak langsung menyebarkan kehidupan Inggris ke seluruh dunia. Karya-karyanya mudah terbaca. Dia adalah penulis favorit orang-orang yang sedang belajar bahasa Inggris.

Ada beberapa fakta lain dari penulis yang lahir 15 September 1890 ini dan meninggal pada 12 Januari 1976. Berikut ini fakta yang jarang diketahui banyak orang.

  1. Akrab dengan dunia medis

Pada saat perang dunia pertama membuat Christie menjadi akrab dengan dunia medis. Karena pengalaman itulah pengarang novel fiksi ini lebih banyak menggunakan racun sebagai alat pembunuh dalam ceritanya.

  1. Pernah menghilang

Pada tahun 1926, Christie pernah hilang. Tidak ada yang mengetahui keberadaannya pada saat itu. Tiba-tiba ia berada di gubuk kecil di luar kota London dalam keadaan amnesia.

  1. Hampir menjadi seorang buta aksara

Agatha  Christie  hampir  menjadi orang  tidak bisa baca tulis. Karena ibu nya melarang Christie belajar membaca hingga ia berusia delapan tahun. Pada saat itu Christie belajar secara otodidak. Selain melarang membaca, Ibunya juga tidak menyekolahkannya hingga usia 15 tahun.

  1. Sosok lain yang sukses disembunyikan

Bukan hanya bukunya yang bercerita misterius. Sosoknya sendiri tidak kalah misterius. Ia sukses menjadi penulis dengan nama Mary Westmacott dan sukses merilis enam novel.

  1. Karakter paling terkenal justru tidak ia sukai

Jika Anda mengetahui karya-karya nya pasti mengenal Hercule Poirot. Karakternya paling berpengaruh di novel-novel Agatha Christie. Wataknya yang begitu kuat membuat Poirot banyak mendapat penggemar. Sebaliknya  Christie mengaku tidak menyukai karakter tersebut.

  1. Jika Agatha Christie tidak ditantang, Hercule Poirot tidak pernah ada

Christie menulis novel pertamanya karena menerima tantangan dari saudaranya, lalu ia membuktikannya bahwa ia mampu menulis sebuah cerita fiksi. Cerita perdananya berjudul “The Mysterious Affair at Styles” pertama kali memperkenalkan Hercule Poirot.

  1. Tidak narsis

Meski telah menjadi novelis terkenal, Christie ternyata tidak senang jika ia menjadi obyek foto.

Reporter : Firda Padila

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Webinar Inspiratif Universitas Alma Ata: Peluang dan Tantangan Karir di Dunia UI/UX di Era Digital

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menghadapi era digital, Universitas Alma Ata berkomitmen mendorong mahasiswanya untuk membangun karir di dunia UI/UX dengan menggelar webinar bertajuk “Membangun Karir di Dunia Desain UI/UX: Peluang dan Tantangan di Era Digital” pada Sabtu (21/12/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini