Mengenal Menteri ATR Sofyan Djalil, dari Penjual Telur Bebek Hingga Lulus UI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Salah satu pembantu Presiden Jokowi yang tidak banyak bicara dan tampil di publik mungkin Sofyan Djalil. Padahal tugasnya sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) tidak ringan yaitu mensertifikasi lebih dari 100 juta bidang tanah di seluruh Indonesia untuk menghindari konflik lahan.

Lalu, siapa sih Sofyan Djalil itu? Sofyan bukan orang baru di dunia birokrasi, karena sedikitnya dia sudah lima kali menjadi menteri dengan presiden yang berbeda.

Lahir di Peureulak, Aceh Timur, 23 September 1953, Sofyan berasal dari keluarga yang sangat miskin.

Pekerjaan ayahnya hanya seorang tukang cukur, sedangkan ibunya pembantu guru mengaji di kampung.

Kondisi itu tidak membuat Sofyan yang pendiam tersebut menyerah. Semasa kecil dia mencari uang jajan sendiri dengan berjualan telur itik keliling kampung.

Meski begitu, Sofyan kecil tak pernah dibebani dengan hal-hal yang berat oleh kedua orang tuanya, kecuali dalam hal mengaji di surau.

Maka, masa kecilnya dinikmati dengan bebas bermain, di luar jam sekolah dan berjualan telur.

Namun, semasa masih duduk di bangku sekolah Sofyan sudah aktif berorganisasi dengan menjadi anggota Pelajar Islam Indonesia (PII).

Karena banyak bergaul di organisasi pelajar itulah, Sofyan mempunyai keinginan sekolah ke Jakarta. Maka, saat PII akan melakukan muktamar nasional pada 1976 dia nekat mengikutinya dan terus mencari sekolah di Jakarta.

Dengan membawa bekal seadanya dan restu orang tua, dia pun pergi sendirian ke Jakarta. Di usianya ke-26, Sofyan berhasil menjadi mahasiswa Universitas Indonesia jurusan Hukum Bisnis.

Perjuangannya selama kuliah tidak mudah karena selain menimba ilmu dia juga harus berpikir untuk bertahan hidup. Akhirnya, setelah enam tahun Sofyan berhasil lulus menjadi sarjana hukum. Sejak itulah perlahan-lahan hidupnya berubah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini