Mengenal Anton Szandor LaVey Pendiri Gereja Setan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Anton Szandor LaVey dikenal sebagai seorang pendiri Gereja Setan terorganisir pertama di zaman modern yang menyebarkan aliran Satanisme yang memuja kebebasan pribadi dan individualisme.

Anton Szandor LaVey memiliki nama asli Howard Stanton Lavey, LaVey lahir pada tanggal 11 April 1930, Chicago, Amerika Serikat. LaVey yang dikenal sebagai bapak satanisme era modern dan pendiri Gereja Setan atau Church Of Satan.

Anton Szandor LaVey memiliki seorang Ayah yang beragama Yahudi bernama Michael Joseph Levey, merupakan seorang distributor minuman keras. Sedangkan ibunya yang bernama Gertrude Augusta merupakan perempuan keturunan Russia dan Ukraina.

Tinggal di California, LaVey menghabiskan sebagian besar masa kecilnya dengan bermain piano yang didukung oleh orangtuanya. Selain dikenal sebagai bapak satanisme dan pendiri Gereja Setan, LaVey juga dikenal sebagaimana profesinya pada saat itu seperti penulis, pengguna ilmu gaib, dan musisi.

Pada tahun 1950-an, Anton LaVey membentuk sebuah kelompok yang dinamakan The Order of the Trapezoid, yang kemudian berubah menjadi badan pengurus Gereja Setan. Orang-orang yang terlibat dalam aktivitas LaVey antara lain yaitu Carin de Plessen (yang tumbuh di Istana Kerajaan Denmark), Dr. Cecil Nixon (ahli sulap, eksentris, and penemu automaton), sutradara Kenneth Anger, Asesor kota Russell Wolden, Donald Werby, antropolog Michael Harner, dan penulis Shana Alexander.

Di tahun 1951, LaVey menikah dengan Carole Lansing. Mereka menikah ketika Carole Lansing berusia 15 tahun dan memiliki putri pertamanya yang bernama Karla LaVey. Namun pada tahun 1960 Anton LaVey dan Carole bercerai, setelah Anton LaVey terpesona oleh Diane Hegarty, LaVey dan Diane tidak pernah melangsungkan pernikahan, namun, Diane adalah teman hidupnya selama 24 tahun dan menjadi ibu dari putri keduanya yang bernama Zeena Galatea Schreck.

Kemudian, tahun 1960-an, Anton LaVey mulai berpidato pada Jumat malam saat melakukan ritual gaib di Gereja Setan. Seorang anggota pengikutnya menyarankan Anton LaVey untuk membuat agama baru. Di Walpurgisnacht, 30 April 1966, ia melakukan ritual pencukuran rambutnya di upacara tradisi “Algojo Kuno”, lalu mendeklarasikan pendirian Gereja Setan dan memproklamasikan tahun 1966 sebagai “Anno Satanas” atau tahun pertama dari masa kekuasaan setan.

LaVey menyandang gelar sebagai “Black Pope” atau “Paus Hitam” oleh majalah Los Angeles Times dan San Fransisco Chronicle. Anton LaVey bersama teman-temannya juga membuat Injil baru, yang bernama Satanic Bible atau Injil Setan.

Anton LaVey juga kerap bermain di beberapa film. Film pertama yang berjudul Demon Brother pada tahun 1969, film ini disutradarai oleh Kenneth Anger. Di film keduanya, LaVey dijadikan pemeran utama di film dokumenter yang berjudul Satanis: The Devil Mass pada tahun 1970, film ini disutradarai oleh Ray Laurent dan di bintangi oleh Isaac Bonewits, Anton LaVey, dan istrinya Diane LaVey.

Pada tahun 1975, Anton LaVey menciptakan sebuah kontroversi di dalam Gereja Setan, LaVey menghilangkan sistem “Grotto” Gereja dan mengeluarkan orang-orang atau pengikutnya yang di anggap menggunakan Gereja Setan hanya sebagai prestasi di dunia luar. Grotto adalah sejenis gua buatan yang digunakan untuk mengadakan pertemuan para penganut satanisme sebagai sarana atau tempat di gelarnya upacara, ritual, dan interaksi sesama anggota.

Anton Szandor LaVey menghembuskan nafas terakhirnya pada 29 Oktober 1977 di St.Mary’s Medical Center, San Francisco, karena penyakit yang dideritanya yaitu Pulmonary edema.

Reporter: Fachmi Juniyanto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini